Boyolali (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Boyolali melalui Dinas Ketahanan Pangan setempat mendorong program pemanfaatan Pekarangan Pangan Lestari (P2L) untuk meningkatkan ekonomi petani di tengah pandemi COVID-19 di wilayahnya.
"Kami menggalakkan pemberdayaan petani melalui program pemanfaatan P2L, dan sejumlah desa di Boyolali sudah menjadi percontohan program ini," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Boyolali Joko Suhartono, di Boyolali, Kamis.
Menurut Joko Suhartono, program tersebut menjadi ikon Dinas Ketahanan Pangan Boyolali yang dilaksanakan sejak 2018 hingga sekarang.
Baca juga: Petani Kudus siap bantu penghijauan Pegunungan Patiayam
Bahkan, program tersebut dilaksanakan kelompok petani setiap desa dan saat ini sangat membantu warga karena dapat mendukung ekonomi keluarga melalui penanaman sayuran dan buah-buahan di lahan perkarangan.
Menurut dia, dengan program P2L pada musim pandemi COVID-19 saat ini, sangat mendukung untuk meningkatkan sumber pendapatan keluarga para petani.
Salah satu upaya, kata dia, dengan memberikan pemahaman agar kelompok tani membangun pemberdayaan baik tingkat kelompok maupun di dalam anggota keluarga dengan memaksimalkan lahan pekarangan sebagai alternatif berkegiatan budidaya tanaman sayuran.
"Hasil dari pemanfaatan pekarangan ini, sebagaian bisa dijual dan sebagian untuk dikonsumsi sehingga diharapkan dari kegiatan ini dapat membantu memberikan tambahan pendapatan keluarga tani," katanya.
Bahkan, kegiatan tersebut dalam rangka mendukung program pemerintah untuk penanganan daerah prioritas intervensi stunting dan atau penanganan prioritas daerah rentan pangan atau pemantapan daerah tahan pangan.
Kegiatan P2L dilakukan melalui pemanfatan lahan pekarangan, lahan tidur, dan lahan kosong yang tidak produkrif sebagai penghasil pangan dan memenuhi pangan dan gizi rumah tangga, serta berorientasi pasar untuk meningkatkan pendapatan rumah tangga.
"Kegiatan P2L terbukti membantu memenuhi kebutuhan pangan keluarga di tengah merebaknya wabah COVID-19 di Boyolali," katanya
Dia mengatakan sudah ada 10 Kelompok tani di daerah menjadi percontohan program P2L melalui Kelompok Wanita Tani (KWT) di desa-desa yang tersebar di wilayah Boyolali.
Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) di Boyolali yang sudah melaksanakan Pekarangan Pangan Lestari, antara lain Gapoktan Argo Tani Desa Tlogolele, Gapoktan Mitra Tani Desa Klakah keduanya di Kecamatan Selo, Gapoktan Sumber Rejeki Desa Musuk dan Gapoktan Guyup Rukun Sejahtera Desa Pager Jurang (Musuk).
Selain itu Gapoktan Lestari Maju di Desa Ngleses (Kecamatan Juwangi), Tani Agung Desa Denggungan (Banyudono) Ngupadi Boga Sari Desa Sampetan (Gladaksari), KWT Mbok Limas Desa Beji ( Andong), Putri Arum Desa Karangkendal (Tamansari), Pambudi Tani Desa Kedungpulang (Wonosamudro), KWT Mawar Desa Manggir (Mojosongo), dan Subur Desa Blumbang (Klego).
Pihaknya dalam program P2L tersebut dengan memberikan bantuan pemasaran produk hasil pertanian dan produk olahannya, melalui pembentukan Toko Mitra Tani Indonesia (TMTI) Boyolali, memberikan bantuan kepada para petani yang mengalami gagal panen akibat bencana banjir.
Pihaknya selain mendorong dan memfasilitasi petani melalui KWT untuk melaksanakan kegiatan optimalisasi pemanfaatan pekarangan untuk menambah penghasilan, juga mendorong dan memfasilitasi KWT untuk meningkatkan nilai ekonomis produk hasil pertanian melalui pengolahan pangan lokal.
Baca juga: Tingkatkan produktivitas padi, petani Margasana Banyumas lakukan demplot IP 400
Baca juga: Petani Temanggung didorong tingkatkan produksi bawang putih