Banyumas (ANTARA) - Petani di Desa Margasana, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, melakukan demostrasi plot (demplot) dengan konsep indeks pertananam (IP) 400 sebagai upaya meningkatkan produktivitas tanaman padi.
"Demplot ini dilakukan dengan harapan produktivitas tanaman padi di desa kami dapat meningkat," kata Kepala Desa Margasana Dodit Ari Wibowo di Desa Margasana, Kecamatan Jatilawang, Kabupaten Banyumas, Minggu.
Menurut dia, hal itu disebabkan luas lahan sawah di Desa Margasana mencapai kisaran 120 hektare namun petani setempat selama ini hanya bisa menjalani dua kali musim tanam dalam setahun dengan rata-rata produksi 10-12 ton gabah kering panen per hektare.
Oleh karena itu, kata dia, pihaknya bekerja sama dengan Rumah Aspirasi "H Sunarna SE MHum" (anggota Komisi IV DPR RI Sunarna) guna melakukan demplot IP 400 tersebut.
Ia mengharapkan demplot yang dilaksanakan sejak bulan November 2020 untuk musim tanam pertama itu dapat berjalan sukses, sehinga nantinya dapat diimplementasikan oleh seluruh petani di Desa Margasana.
"Dengan demikian, produktivitas padi di Margasana akan meningkat karena melalui konsep IP 400 ini, petani diharapkan bisa empat kali tanam atau empat kali panen dalam setahun. Selain untuk mendukung ketahanan pangan, juga agar pemanfaatan lahan lebih efektif," katanya.
Baca juga: Petani Banyumas malah diuntungkan dengan adanya La Nina
Sementara itu, Manajer Sektoral Rumah Aspirasi "H Sunarna SE MHum" Ahmad Nurkhayadin mengatakan demplot IP 400 tersebut dilakukan pada lahan seluas 1,75 hektare milik Kelompok Tani "Margo Mulyo", Desa Margasana.
"Padi yang ditanam pada musim tanam pertama ini merupakan varietas Mekongga. Tanaman padi ini diperkirakan akan panen sekitar bulan Februari," kata dia yang juga staf dari anggota Komisi IV DPR RI H Sunarna.
Oleh karena menggunakan konsep IP 400, kata dia, petani terlebih dulu akan membuat persemaian benih padi di luar area tanam sebelum tanaman padinya dipanen.
Setelah tanaman padinya selesai dipanen, lanjut dia, petani akan langsung mengolah lahan sawahnya agar dapat segera ditanami kembali.
"Selanjutnya, setelah lahan sawah itu selesai diolah, dapat langsung ditanami dengan menggunakan bibit padi yang telah disemai beberapa hari sebelum tanaman yang ditanam pada musim tanam sebelumnya dipanen. Dengan demikian, petani bisa empat kali tanam atau panen dalam setahun," katanya menjelaskan.
Baca juga: Produktivitas padi di Banyumas capai 8 ton per hektare