Temanggung (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, mendorong peningkatan produksi bawang putih hasil budi daya petani di lereng Gunung Sumbing, Sindoro, dan Prau.
Kepala Dinas Tanaman Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kabupaten Temanggung Joko Budi Nuryanto di Temanggung, Rabu, mengatakan dengan meningkatnya produksi bawang putih maka hasilnya tidak hanya digunakan sebagai benih saja, tetapi juga sebagai bawang putih konsumsi.
Ia menyampaikan selama ini bawang putih hasil budi daya petani di Temanggung hanya digunakan sebagai benih, karena memang kualitas bawang putih dari Temanggung cukup baik untuk dijadikan sebagai benih.
Baca juga: Alokasi penanaman bawang putih dana APBN di Temanggung turun drastis
Joko menuturkan sebagian besar bawang putih hasil budi daya petani di Temanggung untuk memenuhi penanaman bawang putih dari program APBN dan saat ini program penanaman bawang putih dari APBN turun banyak karena adanya refocusing.
"Tahun 2021 ini program penanaman bawang putih dari APBN mendapatkan alokasi paling banyak hanya sekitar 150 hektare, kalau tahun sebelumnya memang lebih luas dari itu," katanya.
Ia menyebutkan luasan tanam bawang putih tahun 2020 kurang lebih seluas 200 hektare, luasan ini pun turun dari luasan tanam dari tahun sebelumnya.
"Kalau tahun 2020 sudah tanam di bulan November dan Desember tahun 2020," katanya.
Penurunan luas tanam tidak hanya terjadi dari program APBN saja, melainkan dari importir juga mengalami hal yang sama, karena mereka bisa menanam di mana saja.
Ia menjelaskan dari 20 kecamatan di Kabupaten Temanggung tidak semua bisa menghasilkan bawang putih, hanya ada beberapa kecamatan saja, antara lain Kecamatan Tretep, Bansari, Kledung dan Parakan.
Menurut dia, pihaknya tidak hanya fokus mengembangkan bawang putih saja, tetapi juga akan mengembangkan bawang merah, karena potensi bawang merah di Temanggung juga sangat bagus.
Baca juga: 3.750 hektare lahan di Wonosobo siap untuk budi daya bawang putih
Baca juga: Budi daya bawang putih asal Batang tembus pasar Taiwan