Pati (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Pati, Jawa Tengah, berhasil menurunkan angka kemiskinan ekstrem dari sebelumnya mencapai 1,17 persen turun menjadi 0,60 persen, kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Pati.
"Meskipun mengalami penurunan signifikan, tetapi kita harus tetap bekerja keras untuk bisa mencapai target nasional 0 persen," ujarnya saat menghadiri kegiatan Evaluasi Upaya Penanggulangan Kemiskinan Ekstrem di Ruang Pragola, Kantor Setda Kabupaten Pati, Selasa.
Ia mengingatkan pentingnya penggunaan data yang valid dan seragam dalam upaya penanggulangan kemiskinan ekstrem.
Menurut dia penanganan kemiskinan harus didasarkan pada data makro yang valid. Kabupaten Pati sendiri mendapat apresiasi berupa dana insentif fiskal atas keberhasilan ini.
Untuk 2025, kata dia, secara implisit Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) telah mengalokasikan anggaran untuk pendampingan penanganan kemiskinan ekstrem.
"Harapan kami, dana insentif fiskal ini dapat difokuskan untuk mendukung program-program penanggulangan kemiskinan ekstrem," ujarnya.
Sekretaris Daerah Pati Jumani memberikan apresiasi kepada seluruh mitra pembangunan yang telah berperan aktif dalam upaya penanggulangan kemiskinan ekstrem.
"Kami patut bersyukur karena angka kemiskinan ekstrem dan kemiskinan umum di Kabupaten Pati terus menurun. Target nasional untuk kemiskinan ekstrem adalah 0 persen, dan saat ini Pati turun menjadi 0,60 persen," ujarnya.
Ia optimistis dengan kerja keras dan kolaborasi bersama, bisa mencapai target nasional.
Apalagi, kata dia, tahun anggaran 2025 prioritasnya untuk program pengentasan kemiskinan, sejalan dengan alokasi anggaran dan dukungan dari berbagai pihak.
"Penghargaan dana insentif fiskal yang diterima merupakan bukti bahwa langkah pemkab dalam penanggulangan kemiskinan sudah berada di jalur yang benar. Ke depan, kami berharap kolaborasi antara pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan terus diperkuat demi mengentaskan kemiskinan di Kabupaten Pati," ujarnya.