Kembali dibuka, 248 wisatawan dapat kesempatan kunjungi Karimunjawa
Jepara (ANTARA) - Sebanyak 248 wisatawan mendapatkan kesempatan pertama mengunjungi objek Wisata Karimunjawa Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, setelah sempat ditutup selama masa pandemi COVID-19 yang dimulai sejak Maret 2020 dan baru dibuka lagi setelah kasus virus corona di daerah setempat mulai terkendali.
"Selama objek wisata Karimunjawa dibuka, maka pemantauan akan tetap dilakukan dan nantinya dilakukan evaluasi," kata Bupati Jepara Dian Kristiandi ditemui usai memberangkatkan wisatawan yang mendapatkan kesempatan pertama setelah Karimunjawa dibuka untuk wisatawan, Jumat.
Dalam rangka antisipasi penularan virus corona, kata dia, semua pengunjung wajib membawa surat hasil tes cepat (rapid test) COVID-19.
Kalaupun belum sempat melakukan tes cepat corona di daerahnya, maka di Pelabuhan Kartini Jepara juga disediakan petugas yang melayani tes cepat corona dengan biaya Rp150.000 sesuai dengan ketentuan.
Penyeberangan ke Karimunjawa, kata dia, untuk sementara baru dibuka dua kali dalam sepekan karena pembukaan pertama setelah ditutup selama masa pandemi.
Bahkan, lanjut dia, jumlah penumpang untuk kapal penyeberangannya juga dibatasi hanya 248 penumpang dari kapasitas maksimal 480 penumpang.
"Jika dalam beberapa periode tidak ada penyebaran kasus COVID-19 di Karimunjawa, maka pelayanan penyeberangan penumpang ke Karimunjawa bisa ditambah," ujarnya.
Sebaliknya, kata dia, ketika ditemukan kasus corona, maka dengan terpaksa akan ditutup kembali bagi wisatawan.
Untuk itulah, para wisatawan diminta mematuhi protokol kesehatan selama di Karimunjawa karena selama ini masyarakat Karimunjawa di Kecamatan Karimunjawa sudah cukup disiplin menerapkan protokol kesehatan.
Adapun alasan dibukanya objek wisata tersebut, karena masyarakat setempat menyatakan sudah siap dan sudah dilakukan simulasi awal dan memberikan edukasi kepada masyarakat dalam mengantisipasi penyebaran virus corona.
"Kami memang mengedepankan kesehatan masyarakat. Akan tetapi perekonomian masyarakat juga harus tetap jalan sehingga kesehatan terjaga dan ekonomi juga tetap jalan," ujarnya.
Objek wisata Karimunjawa sendiri ditutup mulai 17 Maret 2020 karena dikhawatirkan terjadi penulasan kasus COVID-19. Namun, setelah dipastikan protokol kesehatan biasa diterapkan oleh masyarakat di Karimunjawa dan beberapa kali simulasi, kini objek wisata tersebut dibuka untuk wisatawan umum per 16 Oktober 2020.
Baca juga: Ganjar minta pembukaan kembali Karimunjawa diikuti prokes ketat
"Selama objek wisata Karimunjawa dibuka, maka pemantauan akan tetap dilakukan dan nantinya dilakukan evaluasi," kata Bupati Jepara Dian Kristiandi ditemui usai memberangkatkan wisatawan yang mendapatkan kesempatan pertama setelah Karimunjawa dibuka untuk wisatawan, Jumat.
Dalam rangka antisipasi penularan virus corona, kata dia, semua pengunjung wajib membawa surat hasil tes cepat (rapid test) COVID-19.
Kalaupun belum sempat melakukan tes cepat corona di daerahnya, maka di Pelabuhan Kartini Jepara juga disediakan petugas yang melayani tes cepat corona dengan biaya Rp150.000 sesuai dengan ketentuan.
Penyeberangan ke Karimunjawa, kata dia, untuk sementara baru dibuka dua kali dalam sepekan karena pembukaan pertama setelah ditutup selama masa pandemi.
Bahkan, lanjut dia, jumlah penumpang untuk kapal penyeberangannya juga dibatasi hanya 248 penumpang dari kapasitas maksimal 480 penumpang.
"Jika dalam beberapa periode tidak ada penyebaran kasus COVID-19 di Karimunjawa, maka pelayanan penyeberangan penumpang ke Karimunjawa bisa ditambah," ujarnya.
Sebaliknya, kata dia, ketika ditemukan kasus corona, maka dengan terpaksa akan ditutup kembali bagi wisatawan.
Untuk itulah, para wisatawan diminta mematuhi protokol kesehatan selama di Karimunjawa karena selama ini masyarakat Karimunjawa di Kecamatan Karimunjawa sudah cukup disiplin menerapkan protokol kesehatan.
Adapun alasan dibukanya objek wisata tersebut, karena masyarakat setempat menyatakan sudah siap dan sudah dilakukan simulasi awal dan memberikan edukasi kepada masyarakat dalam mengantisipasi penyebaran virus corona.
"Kami memang mengedepankan kesehatan masyarakat. Akan tetapi perekonomian masyarakat juga harus tetap jalan sehingga kesehatan terjaga dan ekonomi juga tetap jalan," ujarnya.
Objek wisata Karimunjawa sendiri ditutup mulai 17 Maret 2020 karena dikhawatirkan terjadi penulasan kasus COVID-19. Namun, setelah dipastikan protokol kesehatan biasa diterapkan oleh masyarakat di Karimunjawa dan beberapa kali simulasi, kini objek wisata tersebut dibuka untuk wisatawan umum per 16 Oktober 2020.
Baca juga: Ganjar minta pembukaan kembali Karimunjawa diikuti prokes ketat