Wali Kota Magelang beri sembako untuk warga terdampak pandemi COVID-19
Magelang (ANTARA) - Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito memberikan bantuan berupa sembako kepada 106 kepala keluarga terdampak pandemi COVID-19 di Kelurahan Kemirirejo, Kecamatan Magelang Tengah, Kamis.
"Harapannya masyarakat makin semangat melaksanakan protokol kesehatan. Kita jaga semua keluarga kita, tetangga kita, dengan cara terus memberikan edukasi," katanya di Magelang, Kamis.
Penyerahan bantuan itu dalam rangkaian pelaksanaan Program "Mlaku-Mlaku Tilik Kampung" untuk memantau kehidupan warga, terutama di tengah pandemi virus corona jenis baru.
Setiap paket sembako seharga Rp430.000 dengan isinya 20 kilogram beras, dua kilogram telur, satu kardus mi instan, minyak, dan kecap. Selain itu, disalurkan bantuan dua handsprayer dan satu thermo gun untuk setiap rukun warga di kelurahan itu guna mendukung pencegahan penyebaran virus.
Pada kesempatan itu, Wali Kota Sigit dan rombongan pejabat pemkot berkunjung ke beberapa rumah warga yang dilalui dan memuji semangat warga dalam menangani pandemi. Warga menyambut kunjungan tersebut dengan menerapkan protokol kesehatan, antara lain memakai masker dan jaga jarak.
Tahun ini, Sigit akan mengakhiri jabatan sebagai wali kota yang telah disandang selama dua periode.
"Mohon maaf jika selama 10 tahun ini belum bisa sempurna. Tetapi kami juga memberikan apresiasi dan penghargaan karena berkat masyarakat Kemirirejo, Kota Magelang sekarang menjadi kota cerdas dan maju," katanya.
Ia mengatakan sebagian besar warga Kemirirejo bekerja sebagai pedagang dan perajin.
Sinergi antara pamong RT/RW, masyarakat Kemirirejo, dan Pemkot Magelang selama ini, katanya, sudah terjalin harmonis sehingga memudahkan pemerintah membuat kebijakan, baik berupa pembangunan fisik maupun pemberdayaan masyarakat.
"Sinergi dengan perangkat selama ini sangat baik, dan senantiasa mendukung program-program Pemkot Magelang. Ini membuktikan kalau warga di Kemirirejo punya pemikiran yang sangat cerdas," katanya dalam keterangan tertulis Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Pemkot Magelang.
Ia juga memberi pujian kepada Satgas Jogo Tonggo seluruh RW di Kemirirejo sebab peranan mereka membuat masyarakat yang terdampak COVID-19 tetap diperhatikan dengan baik.
"Ada kasus di Kemirirejo tapi karena upaya kita saling menjaga tetangga kita, jadinya kepedulian tetap terjaga. Mereka yang sedang terkena musibah kita dorong untuk bangkit. Tidak ada yang dikucilkan," ujarnya.
Lurah Kemirirejo Murniyati mengatakan peranan serta masyarakat setempat untuk bersama-sama mengantisipasi penularan virus sudah cukup baik, bahkan setiap RW mempunyai struktur organisasi penanganan COVID-19.
"Sebelum Satgas Jogo Tonggo sebenarnya kami sudah mengawali lewat kegiatan swadaya masyarakat untuk peduli sesama dan menjaga tetangga. Itu dilakukan sampai sekarang dan belum berakhir," katanya.
Data covid19.magelangkota.go.id pada Kamis, pukul 12.00 WIB, antara lain menyebut jumlah kontak erat 1.274 orang, probable 11 orang, suspek 506 orang, konfirmasi 212 orang, dan meninggal dunia 37 orang.*
"Harapannya masyarakat makin semangat melaksanakan protokol kesehatan. Kita jaga semua keluarga kita, tetangga kita, dengan cara terus memberikan edukasi," katanya di Magelang, Kamis.
Penyerahan bantuan itu dalam rangkaian pelaksanaan Program "Mlaku-Mlaku Tilik Kampung" untuk memantau kehidupan warga, terutama di tengah pandemi virus corona jenis baru.
Setiap paket sembako seharga Rp430.000 dengan isinya 20 kilogram beras, dua kilogram telur, satu kardus mi instan, minyak, dan kecap. Selain itu, disalurkan bantuan dua handsprayer dan satu thermo gun untuk setiap rukun warga di kelurahan itu guna mendukung pencegahan penyebaran virus.
Pada kesempatan itu, Wali Kota Sigit dan rombongan pejabat pemkot berkunjung ke beberapa rumah warga yang dilalui dan memuji semangat warga dalam menangani pandemi. Warga menyambut kunjungan tersebut dengan menerapkan protokol kesehatan, antara lain memakai masker dan jaga jarak.
Tahun ini, Sigit akan mengakhiri jabatan sebagai wali kota yang telah disandang selama dua periode.
"Mohon maaf jika selama 10 tahun ini belum bisa sempurna. Tetapi kami juga memberikan apresiasi dan penghargaan karena berkat masyarakat Kemirirejo, Kota Magelang sekarang menjadi kota cerdas dan maju," katanya.
Ia mengatakan sebagian besar warga Kemirirejo bekerja sebagai pedagang dan perajin.
Sinergi antara pamong RT/RW, masyarakat Kemirirejo, dan Pemkot Magelang selama ini, katanya, sudah terjalin harmonis sehingga memudahkan pemerintah membuat kebijakan, baik berupa pembangunan fisik maupun pemberdayaan masyarakat.
"Sinergi dengan perangkat selama ini sangat baik, dan senantiasa mendukung program-program Pemkot Magelang. Ini membuktikan kalau warga di Kemirirejo punya pemikiran yang sangat cerdas," katanya dalam keterangan tertulis Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Pemkot Magelang.
Ia juga memberi pujian kepada Satgas Jogo Tonggo seluruh RW di Kemirirejo sebab peranan mereka membuat masyarakat yang terdampak COVID-19 tetap diperhatikan dengan baik.
"Ada kasus di Kemirirejo tapi karena upaya kita saling menjaga tetangga kita, jadinya kepedulian tetap terjaga. Mereka yang sedang terkena musibah kita dorong untuk bangkit. Tidak ada yang dikucilkan," ujarnya.
Lurah Kemirirejo Murniyati mengatakan peranan serta masyarakat setempat untuk bersama-sama mengantisipasi penularan virus sudah cukup baik, bahkan setiap RW mempunyai struktur organisasi penanganan COVID-19.
"Sebelum Satgas Jogo Tonggo sebenarnya kami sudah mengawali lewat kegiatan swadaya masyarakat untuk peduli sesama dan menjaga tetangga. Itu dilakukan sampai sekarang dan belum berakhir," katanya.
Data covid19.magelangkota.go.id pada Kamis, pukul 12.00 WIB, antara lain menyebut jumlah kontak erat 1.274 orang, probable 11 orang, suspek 506 orang, konfirmasi 212 orang, dan meninggal dunia 37 orang.*