Dekranasda Banyumas gandeng "Youtubers" promosikan UMKM
Purwokerto (ANTARA) - Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, menggandeng seorang Youtubers, Dhea Desvikha, untuk memromosikan produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) setempat.
Saat ditemui di sela pengambilan gambar bersama Ketua Umum Dekranasda Banyumas Erna Husein di Sekretariat Dekranasda Kabupaten Banyumas yang berlokasi di Pusat Kuliner dan UKM Pratistha Harsa, Purwokerto, Kamis, Dhea Desvikha mengaku sangat kagum terhadap produk UMKM Banyumas.
"Ternyata UMKM di Banyumas itu luar biasa. Jadi, produk-produk lokal Banyumas itu enggak kalah dengan produk-produk dari luar negeri sebetulnya," kata pemilik akun Dhea Podcast itu.
Menurut dia, Ketua Dekranasda Banyumas Erna Husein yang juga sebagai Bunda UMKM ternyata sangat memberi perhatian besar terhadap perkembangan UMKM setempat.
Ia mengaku sempat berdiskusi dengan Erna Husein sehingga mengetahui situasi pandemi COVID-19 yang masih terjadi hingga saat ini berdampak terhadap UMKM sehingga pelakunya berupaya melakukan penjualan secara daring maupun luring (luar jaringan).
"Memang Banyumas sangat menarik, selain dari UMKM-nya juga dari wisata," katanya.
Terkait dengan hal itu, dia mengaku tertarik untuk mengangkat potensi UMKM yang ada di Banyumas selain daerah lainnya.
"Kita harus saling membantu di kala (pandemi) seperti ini," jelasnya.
Sementara itu, Ketua Umum Dekranasda Banyumas Erna Husein mengatakan di Kabupaten Banyumas terdapat ribuan pelaku UMKM.
Oleh karena itu, kata dia, pihaknya bersama organisasi perangkat daerah (OPD) terkait di Kabupaten Banyumas terus berusaha mengangkat potensi UMKM setempat.
"Kami coba memberikan pelatihan, kemudian nanti kita coba bantu urus PIRT-nya," kata istri Bupati Banyumas Achmad Husein itu.
Menurut dia, masyarakat yang ingin membeli produk-produk UMKM Banyumas dapat datang ke Sekretariat Dekranasda Kabupaten Banyumas karena tempat tersebut juga menjual berbagai produk UMKM dengan harga sama seperti di tingkat pengrajin.
Bahkan jika masyarakat ingin membeli dalam jumlah besar, kata dia, dapat langsung menghubungi pengrajinnya karena di tempat tersebut juga disediakan kartu nama pelaku UMKM dari produk yang dipajang.
"Kami ingin UMKM di Kabupaten Banyumas naik kelas. Kami coba promosikan, kualitas dan kuantitasnya masih kami bina terus supaya bisa menembus pasar nasional, bahkan internasional," katanya.
Ketua Harian Dekranasda Banyumas Yuniyanto mengatakan Kabupaten Banyumas banyak memiliki produk kerajinan unggulan di antaranya batik, lurik, sandal bandol (ban bodol/bekas, red.), berbagai kerajinan bambu, dan sebagainya.
"Mudah-mudahan dengan makin banyaknya produk yang kami pamerkan dan dijual di sini, para pelaku usaha khususnya UMKM di Kabupaten Banyumas bisa lebih baik lagi, lebih berdaya saing, sehingga bisa lebih mandiri," kata dia yang juga Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Dinperindag) Kabupaten Banyumas.
Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja Koperasi dan UKM (Dinnakerkop UKM) Kabupaten Banyumas Joko Wiyono mengatakan pihaknya terus melakukan pembinaan kepada para pelaku UMKM.
Menurut dia, pembinaan di antaranya berkaitan dengan strategi pemasaran, penguatan sumber daya manusia, dan penguatan jaringan.
"Dalam situasi pandemi seperti sekarang ini, tentu ada bantuan nyata yang diberikan kepada para pelaku UMKM," katanya.
Menurut dia, bantuan tersebut tidak hanya berasal dari Pemerintah Kabupaten Banyumas, juga Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan pemerintah pusat.
Terkait dengan bantuan dari pemerintah pusat yang sebesar Rp2,4 juta kepada pelaku UMKM, dia mengatakan saat ini telah disalurkan bantuan tahap pertama untuk 3.500 pelaku UMKM yang penyalurannya melalui BRI.
"Yang lain belum memberikan data kepada kami. Kalau yang BRI sudah memberikan data, kemarin sebanyak 3.500 pelaku UMKM," katanya.
Dalam hal ini, kata dia, pihaknya telah mengusulkan sebanyak 47.500 pelaku UMKM dari berbagai sektor untuk mendapatkan bantuan tersebut.
Ketua Gerakan Kewirausahaan Nasional (GKN) Kabupaten Banyumas Kokos Trisada mengatakan keberadaan ruang pamer yang dikelola Dinperindag Kabupaten Banyumas dan Dekranasda Banyumas di Pratistha Harsa Purwokerto sangat membantu para pelaku UMKM dalam memromosikan produknya.
"Jadi, para pelaku UMKM ini bisa bertemu dengan pembelinya. Harapan kami ke depan, di sinilah nanti kita menjadi barometer ketika produk-produk UMKM bisa 'go' nasional maupun 'go' internasional," katanya.
Saat ditemui di sela pengambilan gambar bersama Ketua Umum Dekranasda Banyumas Erna Husein di Sekretariat Dekranasda Kabupaten Banyumas yang berlokasi di Pusat Kuliner dan UKM Pratistha Harsa, Purwokerto, Kamis, Dhea Desvikha mengaku sangat kagum terhadap produk UMKM Banyumas.
"Ternyata UMKM di Banyumas itu luar biasa. Jadi, produk-produk lokal Banyumas itu enggak kalah dengan produk-produk dari luar negeri sebetulnya," kata pemilik akun Dhea Podcast itu.
Menurut dia, Ketua Dekranasda Banyumas Erna Husein yang juga sebagai Bunda UMKM ternyata sangat memberi perhatian besar terhadap perkembangan UMKM setempat.
Ia mengaku sempat berdiskusi dengan Erna Husein sehingga mengetahui situasi pandemi COVID-19 yang masih terjadi hingga saat ini berdampak terhadap UMKM sehingga pelakunya berupaya melakukan penjualan secara daring maupun luring (luar jaringan).
"Memang Banyumas sangat menarik, selain dari UMKM-nya juga dari wisata," katanya.
Terkait dengan hal itu, dia mengaku tertarik untuk mengangkat potensi UMKM yang ada di Banyumas selain daerah lainnya.
"Kita harus saling membantu di kala (pandemi) seperti ini," jelasnya.
Sementara itu, Ketua Umum Dekranasda Banyumas Erna Husein mengatakan di Kabupaten Banyumas terdapat ribuan pelaku UMKM.
Oleh karena itu, kata dia, pihaknya bersama organisasi perangkat daerah (OPD) terkait di Kabupaten Banyumas terus berusaha mengangkat potensi UMKM setempat.
"Kami coba memberikan pelatihan, kemudian nanti kita coba bantu urus PIRT-nya," kata istri Bupati Banyumas Achmad Husein itu.
Menurut dia, masyarakat yang ingin membeli produk-produk UMKM Banyumas dapat datang ke Sekretariat Dekranasda Kabupaten Banyumas karena tempat tersebut juga menjual berbagai produk UMKM dengan harga sama seperti di tingkat pengrajin.
Bahkan jika masyarakat ingin membeli dalam jumlah besar, kata dia, dapat langsung menghubungi pengrajinnya karena di tempat tersebut juga disediakan kartu nama pelaku UMKM dari produk yang dipajang.
"Kami ingin UMKM di Kabupaten Banyumas naik kelas. Kami coba promosikan, kualitas dan kuantitasnya masih kami bina terus supaya bisa menembus pasar nasional, bahkan internasional," katanya.
Ketua Harian Dekranasda Banyumas Yuniyanto mengatakan Kabupaten Banyumas banyak memiliki produk kerajinan unggulan di antaranya batik, lurik, sandal bandol (ban bodol/bekas, red.), berbagai kerajinan bambu, dan sebagainya.
"Mudah-mudahan dengan makin banyaknya produk yang kami pamerkan dan dijual di sini, para pelaku usaha khususnya UMKM di Kabupaten Banyumas bisa lebih baik lagi, lebih berdaya saing, sehingga bisa lebih mandiri," kata dia yang juga Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Dinperindag) Kabupaten Banyumas.
Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja Koperasi dan UKM (Dinnakerkop UKM) Kabupaten Banyumas Joko Wiyono mengatakan pihaknya terus melakukan pembinaan kepada para pelaku UMKM.
Menurut dia, pembinaan di antaranya berkaitan dengan strategi pemasaran, penguatan sumber daya manusia, dan penguatan jaringan.
"Dalam situasi pandemi seperti sekarang ini, tentu ada bantuan nyata yang diberikan kepada para pelaku UMKM," katanya.
Menurut dia, bantuan tersebut tidak hanya berasal dari Pemerintah Kabupaten Banyumas, juga Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan pemerintah pusat.
Terkait dengan bantuan dari pemerintah pusat yang sebesar Rp2,4 juta kepada pelaku UMKM, dia mengatakan saat ini telah disalurkan bantuan tahap pertama untuk 3.500 pelaku UMKM yang penyalurannya melalui BRI.
"Yang lain belum memberikan data kepada kami. Kalau yang BRI sudah memberikan data, kemarin sebanyak 3.500 pelaku UMKM," katanya.
Dalam hal ini, kata dia, pihaknya telah mengusulkan sebanyak 47.500 pelaku UMKM dari berbagai sektor untuk mendapatkan bantuan tersebut.
Ketua Gerakan Kewirausahaan Nasional (GKN) Kabupaten Banyumas Kokos Trisada mengatakan keberadaan ruang pamer yang dikelola Dinperindag Kabupaten Banyumas dan Dekranasda Banyumas di Pratistha Harsa Purwokerto sangat membantu para pelaku UMKM dalam memromosikan produknya.
"Jadi, para pelaku UMKM ini bisa bertemu dengan pembelinya. Harapan kami ke depan, di sinilah nanti kita menjadi barometer ketika produk-produk UMKM bisa 'go' nasional maupun 'go' internasional," katanya.