KONI Kudus bantu APD bagi tim medis
Kudus (ANTARA) - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, turut menyumbang alat pelindung diri (APD) berupa baju coverall atau baju terusan untuk tim medis yang bertugas menangani pasien COVID-19.
Bantuan APD diserahkan Ketua KONI Kudus Antoni Alfin kepada Pelaksana tugas Bupati Kudus M. Hartopo selaku Ketua Tim Gugus Tugas penyakit virus corona jenis baru (COVID-19) di Aula Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus, Jumat .
"Harapan kami, bantuan baju coverall yang berfungsi sebagai pelindung diri dari virus COVID-19 bisa bermanfaat, terutama tim medis yang saat ini sangat membutuhkan," kata Ketua KONI Kudus Antoni Alfin.
Pemberian bantuan tersebut, kata dia, merupakan wujud nyata dari kepedulian KONI menyusul langkanya APD medis di sejumlah rumah sakit rujukan COVID-19.
Total APD yang diserahkan, katanya, sebanyak 50 baju coverall yang diberikan pada Dinas Kesehatan Kudus yang nantinya bisa diserahkan kepada rumah sakit.
Menurut dia semua pihak perlu bahu membahu dalam upaya penanggulangan COVID-19 karena menjadi tanggung jawab bersama.
"Kami juga merasa memiliki tanggung jawab, sehingga kami juga ingin berpatisipasi," katanya.
Pelaksana tugas Bupati Kudus M. Hartopo menyampaikan terima kasih karena APD memang sangat dibutuhkan tim medis.
Sebelumnya, bantuan APD juga diterima dari pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Pemkab Kudus yang berencana memberikan 1.000 APD, sedangkan dari Djarum Foundation juga memberikan bantuan yang sama dengan nilai Rp1,5 miliar.
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Loekmono Hadi Kudus dr Abdul Aziz Achyar mengakui masih sangat membutuhkan tambahan APD, terutama masker N95 dan masker bedah.
"Hingga hari ini (Jumat, 3/4), masker N95 masih kosong, termasuk masker bedah," ujarnya.
Sementara untuk APD coverall, kata dia, juga cukup kekurangan, mengingat kebutuhan setiap harinya mencapai 250 potong.
Jumlah tersebut, digunakan untuk perawat, dokter, ataupun petugas kebersihan yang bersinggungan dengan pasien dalam pengawasan (PDP).
"Untuk ketersediaan biasanya ada laporannya, hanya untuk hari ini memang masker N95 yang nihil,” katanya.
Terkait dengan bantuan baju coverall dari berbagai pihak, termasuk KONI Kudus, kata dia, disambut positif karena rumah sakit memang membutuhkan dalam jumlah banyak.
Sementara soal standar baju sumbangan yang selama ini didapatkan, katanya, tidak dipermasalahkan karena hal terpenting adaah kedap air, bisa digunakan nyaman, dan tidak panas.
"Apalagi, APD tersebut sekali pakai sehingga tidak masalah," ujarnya.
Untuk melakukan pengadaan APD juga terkendala aturan karena tidak bisa asal membeli tanpa melalui prosedur, namun karena kondisinya darurat seperti sekarang, pengadaan harus dilakukan segera demi melindungi tim medis, demikian Abdul Aziz Achyar.
Baca juga: Solusi Bangun Indonesia serahkan APD ke Pemkab Cilacap
Baca juga: Ganjar borong 10.000 APD dari perusahaan garmen di Semarang
Bantuan APD diserahkan Ketua KONI Kudus Antoni Alfin kepada Pelaksana tugas Bupati Kudus M. Hartopo selaku Ketua Tim Gugus Tugas penyakit virus corona jenis baru (COVID-19) di Aula Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus, Jumat .
"Harapan kami, bantuan baju coverall yang berfungsi sebagai pelindung diri dari virus COVID-19 bisa bermanfaat, terutama tim medis yang saat ini sangat membutuhkan," kata Ketua KONI Kudus Antoni Alfin.
Pemberian bantuan tersebut, kata dia, merupakan wujud nyata dari kepedulian KONI menyusul langkanya APD medis di sejumlah rumah sakit rujukan COVID-19.
Total APD yang diserahkan, katanya, sebanyak 50 baju coverall yang diberikan pada Dinas Kesehatan Kudus yang nantinya bisa diserahkan kepada rumah sakit.
Menurut dia semua pihak perlu bahu membahu dalam upaya penanggulangan COVID-19 karena menjadi tanggung jawab bersama.
"Kami juga merasa memiliki tanggung jawab, sehingga kami juga ingin berpatisipasi," katanya.
Pelaksana tugas Bupati Kudus M. Hartopo menyampaikan terima kasih karena APD memang sangat dibutuhkan tim medis.
Sebelumnya, bantuan APD juga diterima dari pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Pemkab Kudus yang berencana memberikan 1.000 APD, sedangkan dari Djarum Foundation juga memberikan bantuan yang sama dengan nilai Rp1,5 miliar.
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Loekmono Hadi Kudus dr Abdul Aziz Achyar mengakui masih sangat membutuhkan tambahan APD, terutama masker N95 dan masker bedah.
"Hingga hari ini (Jumat, 3/4), masker N95 masih kosong, termasuk masker bedah," ujarnya.
Sementara untuk APD coverall, kata dia, juga cukup kekurangan, mengingat kebutuhan setiap harinya mencapai 250 potong.
Jumlah tersebut, digunakan untuk perawat, dokter, ataupun petugas kebersihan yang bersinggungan dengan pasien dalam pengawasan (PDP).
"Untuk ketersediaan biasanya ada laporannya, hanya untuk hari ini memang masker N95 yang nihil,” katanya.
Terkait dengan bantuan baju coverall dari berbagai pihak, termasuk KONI Kudus, kata dia, disambut positif karena rumah sakit memang membutuhkan dalam jumlah banyak.
Sementara soal standar baju sumbangan yang selama ini didapatkan, katanya, tidak dipermasalahkan karena hal terpenting adaah kedap air, bisa digunakan nyaman, dan tidak panas.
"Apalagi, APD tersebut sekali pakai sehingga tidak masalah," ujarnya.
Untuk melakukan pengadaan APD juga terkendala aturan karena tidak bisa asal membeli tanpa melalui prosedur, namun karena kondisinya darurat seperti sekarang, pengadaan harus dilakukan segera demi melindungi tim medis, demikian Abdul Aziz Achyar.
Baca juga: Solusi Bangun Indonesia serahkan APD ke Pemkab Cilacap
Baca juga: Ganjar borong 10.000 APD dari perusahaan garmen di Semarang