Ayo ke Desa Limbangan Pekalongan mumpung ada festival durian
Pedkalongan (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, menggelar festival durian sebagai upaya mempromosikan potensi wisata kuliner setempat kepada wisatawan lokal dan mancanegara di Desa Limbangan, Kecamatan Karanganyar, Minggu.
Bupati Pekalongan Asip Kholbihi di Pekalongan, Minggu, mengatakan festival durian tersebut diselenggarakan setiap tahunnya di tiga desa yaitu Karanggondang, Limbangan, dan Lolong (Kabalong).
"Durian yang kita promosikan ini asli hasil tanaman buah petani Limbangan yang memiliki rasa lezat. Selain itu festival ini, kita gelar sebagai upaya menggeliatkan objek wisata yang berada di tiga desa itu," katanya.
Menurut dia, tiga desa yang kini dijadikan kawasan pengembangan objek wisata itu dilengkapi rumah makan representatif, panorama alam yang indah, dan aliran sungai jernih yang cocok untuk arung jeram.
"Di tiga desa ini, para wisatawan akan dimanjakan dengan wisata alam, kuliner, dan wisata air (arung jeram)," katanya.
Ia mengatakan hasil durian asal Kabupaten Pekalongan menyuplai sejumlah daerah lain seperti Jakarta, Surabaya, dan luar Jawa.
"Produk durian di daerah pada 2020 cukup besar yaitu diperkirakan mencapai 10 ribu ton atau naik dibanding tahun sebelumnya 9 ribu ton. Oleh karena, ke depan kita akan mengembangkan bibit durian dapat ditanam secara masif di seluruh wilayah ini," katanya.
Ia mengatakan selama 2019, realisasi pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor pariwisata mampu mencapai Rp6 miliar.
"Ini (realisasi PAD) sangat membanggakan sehingga kita perlu terus berkolaborasi dengan berbagai pihak agar potensi pariwisata daerah bisa dapat dikembangkan maksimal sehingga bisa menambah penghasilan pada warga setempat," katanya.
Baca juga: Gara-gara bawa durian, Nilwan ikut diseret KPK
Baca juga: Orangutan Tapanuli ternyata juga menyukai durian
Bupati Pekalongan Asip Kholbihi di Pekalongan, Minggu, mengatakan festival durian tersebut diselenggarakan setiap tahunnya di tiga desa yaitu Karanggondang, Limbangan, dan Lolong (Kabalong).
"Durian yang kita promosikan ini asli hasil tanaman buah petani Limbangan yang memiliki rasa lezat. Selain itu festival ini, kita gelar sebagai upaya menggeliatkan objek wisata yang berada di tiga desa itu," katanya.
Menurut dia, tiga desa yang kini dijadikan kawasan pengembangan objek wisata itu dilengkapi rumah makan representatif, panorama alam yang indah, dan aliran sungai jernih yang cocok untuk arung jeram.
"Di tiga desa ini, para wisatawan akan dimanjakan dengan wisata alam, kuliner, dan wisata air (arung jeram)," katanya.
Ia mengatakan hasil durian asal Kabupaten Pekalongan menyuplai sejumlah daerah lain seperti Jakarta, Surabaya, dan luar Jawa.
"Produk durian di daerah pada 2020 cukup besar yaitu diperkirakan mencapai 10 ribu ton atau naik dibanding tahun sebelumnya 9 ribu ton. Oleh karena, ke depan kita akan mengembangkan bibit durian dapat ditanam secara masif di seluruh wilayah ini," katanya.
Ia mengatakan selama 2019, realisasi pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor pariwisata mampu mencapai Rp6 miliar.
"Ini (realisasi PAD) sangat membanggakan sehingga kita perlu terus berkolaborasi dengan berbagai pihak agar potensi pariwisata daerah bisa dapat dikembangkan maksimal sehingga bisa menambah penghasilan pada warga setempat," katanya.
Baca juga: Gara-gara bawa durian, Nilwan ikut diseret KPK
Baca juga: Orangutan Tapanuli ternyata juga menyukai durian