"WAG itu sudah dibentuk sejak lama, anggotanya adalah semua bupati dan wali kota di Jateng, tujuannya untuk berkoordinasi tentang segala hal dari keamanan, bencana alam, harga bahan pokok semuanya," katanya di Semarang, Kamis.
Menurut Ganjar, koordinasi antarkepala daerah di Jateng melalui WAG itu lebih cepat dan efektif.
Baca juga: Banjir terjang Jabodetabek, 16 orang tewas
Terkait antisipasi banjir, Ganjar telah menginstruksikan kepala daerah untuk siaga satu dan jika terjadi bencana diminta untuk mengutamakan keselamatan warga.
Dengan WAG itu Ganjar bisa memantau kondisi apapun yang terjadi di seluruh pelosok Provinsi Jateng seperti ketika memantau situasi banjir akibat hujan yang mengguyur pada Rabu (1/1) hingga Kamis (2/1).
Orang nomor satu di Jateng itu bertanya di WAG "Yth Bpk/Ibu bgmn kondisi wilayah panjenengan akibat hujan kemarin (sampai hari ini)?".
Sejumlah kepala daerah pun membalas dengan melaporkan kondisi di wilayahnya masing-masing.
Pertama yang membalas adalah Bupati Kebumen Yazid Mahfudz. "Lapor Kebumen aman Pak Gub," tulisnya.
Kemudian, berturut Bupati Pati Haryanto, Bupati Klaten Sri Mulyani, dan Bupati Kudus Hartopo.
"Ijin Pak Gub Jekulo timur ada luapan air sebentar karena hujan lebat. Itu dikarenakan banyaknya sampah di selokan. Kudus ada tiga titik potensi tergenang air. Team sudah saya siapkan," tulis Bupati Hartopo.
Percakapan di WAG yang diberi nama "Jateng 1" itu dibaca warganet setelah Gubernur Ganjar mempostingnya di akun twitternya @ganjarpranowo.
Postingan itu mendapat banyak komen dari warganet, akun @DenySapautra salah satunya yang mengapresiasi WAG itu dalam tulisan komentarnya.
"Mantab pak koordinasinya. Semua bisa terpantau dan semua melapor pak. Sukses selalu saya dari jambi," tulisnya.(LHP)
Baca juga: Banjir Jabodetabek ada aksi heroik PMI selamatkan warga