Warga sedulur sikep gunakan hak pilih di Pilkades Kudus
Kudus (ANTARA) - Warga sedulur sikep di Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, antusias mendatangi tempat pemungutan suara (TPS) untuk menggunakan hak pilihnya pada Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) yang digelar serempak di 115 desa di Kudus, Selasa.
Untuk hadir di TPS, warga sedulur sikep dari Desa Larikrejo, Kecamatan Undaan, Selasa (19/11), memakai pakaian khas serba berwarna hitam serta berangkat bersama-sama dengan keluarga.
Budi Santoso, tokoh sedulur sikep dari Desa Larikrejo, Kecamatan Undaan, Kudus, mengakui warga sedulur sikep selalu mendukung program pemerintah, salah satunya diwujudkan melalui penggunaan hak pilihnya di Pilkades yang kebetulan tahun ini digelar di 115 desa.
Baca juga: 19 pasangan suami istri bersaing pada pilkades di Kudus
Ia mencatat hampir di setiap pesta demokrasi dirinya bersama warga sedulur sikep lainnya selalu antusias mendatangi TPS untuk menggunakan hak pilihnya, tak terkecuali pesta demokrasi di tingkat desa juga tetap antusias.
"Hal itu, sekaligus menjadi bukti bahwa kami juga bersikap proaktif terhadap pemerintah. Sekaligus untuk menepis bahwa kami tidak bersikap kooperatif terhadap pemerintah," ujarnya.
Ia berharap calon kepala desa terpilih nantinya bisa bersikap jujur serta memberikan pelayanan kepada masyarakat tanpa perbedaan.
Terkait dengan politik uang, dia memandang, bantuan untuk mendukung seseorang tidak bisa dihargai dengan uang, sehingga secara pribadi memang tidak mau menerima pemberian sesuatu dari calon.
Hanya saja, dia mengaku, tidak bisa memastikan apakah prinsipnya itu juga dipertahankan oleh sedulur sikep lainnya.
Baca juga: Pekerja di Kudus diberi kesempatan gunakan hak pilih di pilkades
Dalam mendatangi TPS, sedulur sikep cenderung bersama-sama seperti yang terjadi di Desa Larikrejo terdapat 35 warga sedulur sikep yang bersama-sama menuju TPS untuk menggunakan hak pilihnya.
Jumlah keluarga sedulur sikep di Desa Larikrejo diperkirakan mencapai puluhan keluarga, sedangkan jumlah warga di Desa Larikrejo mencapai 1.235 jiwa.
Untuk hadir di TPS, warga sedulur sikep dari Desa Larikrejo, Kecamatan Undaan, Selasa (19/11), memakai pakaian khas serba berwarna hitam serta berangkat bersama-sama dengan keluarga.
Budi Santoso, tokoh sedulur sikep dari Desa Larikrejo, Kecamatan Undaan, Kudus, mengakui warga sedulur sikep selalu mendukung program pemerintah, salah satunya diwujudkan melalui penggunaan hak pilihnya di Pilkades yang kebetulan tahun ini digelar di 115 desa.
Baca juga: 19 pasangan suami istri bersaing pada pilkades di Kudus
Ia mencatat hampir di setiap pesta demokrasi dirinya bersama warga sedulur sikep lainnya selalu antusias mendatangi TPS untuk menggunakan hak pilihnya, tak terkecuali pesta demokrasi di tingkat desa juga tetap antusias.
"Hal itu, sekaligus menjadi bukti bahwa kami juga bersikap proaktif terhadap pemerintah. Sekaligus untuk menepis bahwa kami tidak bersikap kooperatif terhadap pemerintah," ujarnya.
Ia berharap calon kepala desa terpilih nantinya bisa bersikap jujur serta memberikan pelayanan kepada masyarakat tanpa perbedaan.
Terkait dengan politik uang, dia memandang, bantuan untuk mendukung seseorang tidak bisa dihargai dengan uang, sehingga secara pribadi memang tidak mau menerima pemberian sesuatu dari calon.
Hanya saja, dia mengaku, tidak bisa memastikan apakah prinsipnya itu juga dipertahankan oleh sedulur sikep lainnya.
Baca juga: Pekerja di Kudus diberi kesempatan gunakan hak pilih di pilkades
Dalam mendatangi TPS, sedulur sikep cenderung bersama-sama seperti yang terjadi di Desa Larikrejo terdapat 35 warga sedulur sikep yang bersama-sama menuju TPS untuk menggunakan hak pilihnya.
Jumlah keluarga sedulur sikep di Desa Larikrejo diperkirakan mencapai puluhan keluarga, sedangkan jumlah warga di Desa Larikrejo mencapai 1.235 jiwa.