Ribuan botol minuman beralkohol hasil sitaan di Banyumas dimusnahkan

Purwokerto (ANTARA) - Kepolisian Resor Banyumas, Jawa Tengah memusnahkan 3.570 botol minuman beralkohol barang bukti sitaan dari kegiatan cipta kondisi dalam rangka menjelang perayaan Natal 2019 dan Tahun 2020.

Selain ribuan botol minuman beralkohol dari berbagai merek, dalam kegiatan yang digelar di halaman belakang Markas Polres Banyumas, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Rabu, juga dimusnahkan sebanyak 545,5 liter ciu dan 1.493,5 liter tuak.

Pemusnahan ribuan botol minuman beralkohol tersebut dilakukan dengan cara digilas menggunakan stoomwals, sedangkan ciu dan tuak dituang dari dalam jeriken maupun wadahnya.

Baca juga: Barang impor ilegal hasil sitaan di Jateng dimusnahkan

Saat ditemui wartawan di sela kegiatan, Kepala Polres Banyumas AKBP Bambang Yudhantara Salamun mengatakan minuman beralkohol yang dimusnahkan merupakan barang bukti yang disita saat operasi cipta kondisi yang dilaksanakan lebih kurang selama satu bulan.

"Ini rutin kita lakukan dalam rangka mewujudkan Banyumas yang aman dan kondusif karena kita tahu semua bahwa minuman beralkohol ini di Banyumas sesuai dengan peraturan daerahnya tidak diizinkan untuk beredar atau nol persen," katanya.


Karena itu, kata dia, pihaknya menjalankan amanat Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas tersebut dengan menertibkan peredaran minuman beralkohol.

"Dan kita tahu, minuman beralkohol ini sumber masalah. Banyak sekali kejahatan-kejahatan atau tindak pidana yang terjadi di wilayah Banyumas karena pelakunya mengonsumsi minuman beralkohol, sehingga kita mempunyai kewajiban untuk menciptakan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat Banyumas," katanya.

Ketua DPRD Kabupaten Banyumas Budhi Setiawan mengatakan pihaknya akan meninjau kembali peraturan daerah yang mengatur tentang larangan peredaran minuman beralkohol karena ancaman hukumannya dinilai bertentangan dengan undang-undang.

Ia mengakui masalah minuman beralkohol di Banyumas cukup memprihatinkan, sehingga dengan adanya operasi yang rutin digelar oleh kepolisian diharapkan dapat menekan angka kejahatan.

"Kami akan kaji perda ini. Kalau memang perlu, akan kami ajukan pada tahun 2020," katanya lagi.

Baca juga: Polisi: Tunda pemusnahan barang bukti narkoba itu berbahaya
Baca juga: 1.128 botol minuman beralkohol dimusnahkan