Semarang (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi di Jawa Tengah sebesar 0,01 persen pada Oktober 2019.
Kepala BPS Jawa Tengah Sentot Bangun Widoyono di Semarang, Jumat, mengatakan harga sejumlah kebutuhan seperti daging ayam, bawang merah, rokok kretek, dan biaya kebutuhan untuk perguruan tinggi mengalami kenaikan.
Ia menjelaskan dari enam daerah di Jawa Tengah yang menjadi lokasi survei biaya hidup, tiga di antaranya mengalami inflasi dan tiga sisanya deflasi.
Baca juga: Kendalikan inflasi, TPID Jateng inisiasi RMC
"Inflasi terjadi di Kota Surakarta, Tegal dan Kudus. Inflasi tertinggi di Surakarta yang mencapai 0,25 persen," katanya.
Sementara deflasi terjadi di Purwokerto, Cilacap, dan Kota Semarang.
Deflasi terendah terjadi di Kota Semarang yang mencapai 0,06 persen.
Menurut dia, kenaikan harga kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau memberi andil terbesar dalam terjadinya inflasi di Jawa Tengah pada Oktober 2019.
Sementara penurunan harga pada kelompok bahan makanan memberi andil terbesar terhadap terjadinya deflasi.
Baca juga: BI sebut inflasi berdampak pada banyak sektor
Berita Terkait
Nilai tukar petani secara nasional naik 2,28 persen
Senin, 4 Maret 2024 18:18 Wib
BPS: Inflasi Jateng di Februari 2024 capai 0,57 persen
Sabtu, 2 Maret 2024 7:26 Wib
BPS Purbalingga ingatkan pentingnya publikasi daerah dalam angka
Jumat, 16 Februari 2024 9:03 Wib
BPS: Kenaikan harga beras akibat faktor cuaca dan akses infrastruktur
Kamis, 1 Februari 2024 13:43 Wib
BPS Kudus gelar diseminasihasil Sensus Pertanian 2023
Selasa, 12 Desember 2023 16:37 Wib
BPS harapkan data ST2023 bantu pemda susun rencana pembangunan
Selasa, 5 Desember 2023 15:57 Wib
Unit usaha pertanian perorangan di Jateng turun 13,25 persen
Senin, 4 Desember 2023 22:23 Wib
BPS: Indeks Pembangunan Manusia Jawa Tengah naik 0,81 persen
Jumat, 1 Desember 2023 16:25 Wib