Solo (ANTARA) - Toko mebel modern Informa Solo mulai menjual produk lokal dengan melibatkan para perajin serta pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
"Kalau dulu 100 persen produk kami masih impor, sekarang 20 persen di antaranya dari perajin lokal," kata Manager Informa Hartono Mall Muh Zaki Hanung di Solo, Kamis.
Ia memerkirakan ke depan akan lebih banyak lagi komposisi produk lokal yang dijual oleh toko mebel dan alat rumah tangga tersebut.
Baca juga: Surakarta garap sentra industri mebel
"Tetapi kami harus mencari produk yang benar-benar sesuai dengan kriteria kami. Dari sisi 'finishing' produk menjadi keunggulan kami," katanya.
Sementara itu, dari sisi penjualan mebel di Informa, dikatakannya, pada periode Januari-Oktober 2019 dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya mengalami kenaikan sebesar 16 persen.
Bahkan di cabang lain, katanya, kenaikan penjualan pada periode yang sama bisa naik hingga 25 persen.
Baca juga: Mebel kayu sumbang ekspor terbesar Jepara
"Ini membuktikan bahwa pasar di dalam negeri masih bergeliat. Ke depan kami akan terus tambah produk dari perajin lokal. Kami ada tim khusus untuk verifikasi produk mebel," katanya.
Sebelumnya, Ketua Forum for Economic Development and Employment Promotion (FEDEP) Kota Surakarta David R Wijaya mengatakan selama ini sebagian pelaku usaha mebel di Kota Solo masih lebih fokus menggarap pasar ekspor sehingga pasar lokal kurang diperhatikan.
"Khususnya pasar lokal dengan segmentasi menengah ke atas. Padahal ini potensinya sangat besar," katanya.
Baca juga: Meningkat, ekspor mebel Soloraya tak terpengaruh perang dagang
Menurut dia, jika pelaku usaha mebel bisa ekspor otomatis produk yang dikeluarkan memiliki standar yang bagus dan bisa juga untuk dijual di pasar lokal dengan masuk ke toko modern.
"Satu suplier saja ada yang bisa mengirim 500-1.000 produk keluar negeri, kenapa ke dalam negeri tidak bisa. Mungkin juga beberapa regulasi bisa ditinjau kembali. Kalau ada yang memberatkan setidaknya bisa diganti sehingga pergerakan ekonomi dalam negerinya juga jalan," katanya.
Baca juga: Jateng memudahkan investasi pengusaha mebel Singapura
Baca juga: Ekspor mebel ditarget naik 11 persen