Magelang (ANTARA) - Kota Magelang masuk nomine penghargaan Rating Kota Cerdas Indonesia (RKCI) Tahun 2019 untuk kategori kota kecil.
"Kita pada tahun 2015 dulu menempati rangking pertama Kota Cerdas, juga ditahun 2017. Capaian ini dari waktu ke waktu terus kita evaluasi, kita tingkatkan. Tujuannya agar pengelolaan kota semakin profesional dan memberikan manfaat sebesar-besarnya dalam rangka melayani masyarakat Kota Magelang," kata Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito dalam keterangan tertulis Humas Pemkot Magelang di Magelang, Jumat.
Ia mengatakan banyak upaya yang ditempuh pemerintahannya, terutama dalam konsep pengembangan inovasi daerah sejak dahulu.
Tak heran, katanya, Kota Magelang yang hanya seluas 18,54 kilometer persegi itu hampir meraih "hatrick" (ketiga kalinya) sebagai Kota Cerdas.
Menurut Sigit, apa yang sudah dilakukan selama ini semata untuk melayani masyarakat, sedangkan prestasi yang diraih merupakan buah kerja keras semua komponen, termasuk masyarakat.
“Yang pasti, Pemkot Magelang akan terus berupaya mengelola kota dengan baik dan efisien supaya warga masyarakat terlayani dengan baik,” katanya.
Baca juga: Kota Magelang Raih "Rating Kota Cerdas Indonesia"
Rating Kota Cerdas Indonesia (RKCI) diinisiasi oleh Institut Teknologi Bandung (ITB) guna menumbuhkan "awareness" mengenai "Smart City" dengan melakukan peratingan kota-kota berdasarkan inisiasi dan implementasi kota tersebut terhadap kota cerdas.
Penghargaan dilaksanakan setiap dua tahun sekali dan terbagi dalam tiga kategori, yakni kategori kota besar, kota sedang, dan kota kecil.
Kendati selalu menjadi langganan raihan RKCI, sedangkan pada tahun ini pula masuk dalam nomine, Sigit menyatkaan tidak cepat berpuas diri, terlebih masih ada sejumlah aspek yang akan diperbaiki dan dikembangkan Pemkot Magelang.
"Komitmen untuk kota cerdas ini akan terus ditingkatkan supaya ke depan bisa memberikan efek positif ke masyarakat, terutama efisiensi dan efektivitas layanan pemerintah kepada masyarakat," ucapnya.
Ia mendorong semua organisasi perangkat daerah (OPD) senantiasa mengedepankan inovasi dan kreasi yang bermuara pada peningkatan kesejahteraan warganya.
Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Magelang Joko Soeparno menambahkan sebelum masuk nomine, terlebih dahulu ada serangkaian penilaian "assesment" dan administrasi
"Kota Magelang masuk nominasi sehingga di Jawa Tengah punya empat wakil antara lain Kota Semarang, Kota Solo, Kota Salatiga, dan Kota Magelang," tuturnya.
RKCI 2019, katanya, merupakan penilaian dari ITB, bekerja sama dengan akademisi maupun swasta untuk memetakan, sejauh mana inovasi daerah dalam mengelola kotanya.
Ia menyatakan bahwa hal itu tidak hanya masalah inovasi, karena peningkatan ekonomi juga menjadi data penguat tim penilai sebelum mencetuskan juara RKCI.
"Kita semua tentu berharap RKCI akan kembali diraih Kota Magelang. Apalagi angka kenaikan perekonomian saat ini cukup tinggi mencapai lima persen," katanya.
Baca juga: Sekda: Penerapan kota cerdas butuh partisipasi semua pihak
Tim penilai, katanya, juga akan memeriksa kesiapan maupun strategi OPD dalam membuat inovasi sehingga mampu meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD).
"Sebagai contoh kita punya puskeswan. Berkat usaha jasanya, kita mendapat PAD tinggi, terutama dari masyarakat luar daerah. Kemudian inovasi lain, yaitu di Pasar Cacaban yang menerapkan retribusi nontunai sehingga mencegah terjadinya kebocoran retribusi," katanya.
Joko menjelaskan saat ini RKCI baru tahapan nomine dan verifikasi. Dari 93 daerah yang berpartisipasi hanya 32 kota yang akan diverifikasi, dan salah satunya Kota Magelang.
"November nanti penghargaan RKCI akan diumumkan. Kota Magelang sendiri konsisten meraih predikat RKCI sejak kompetisi dua tahunan itu dibuka pada 2015, 2017, dan kita harap tahun ini juga mendapatkan," ujarnya saat mendampingi Tim Verifikator ITB
Ryan Adhitya Nugraha, salah satu anggota Tim Verifikator ITB mengatakan kedatangan tim ke Kota Magelang untuk melakukan verifikasi secara mendalam, sebagai nomine kategori kota kecil peraih RKCI 2019.
"Kita datangi dan wawancara langsung di daerah-daerah yang sekiranya perlu pendalaman seperti di Kota Magelang. Untuk hasilnya, nanti akan diumumkan di Bandung, akhir November," ujarnya. (hms)
Baca juga: Kota Magelang Finalis Rating Kota Cerdas Indonesia
Baca juga: Telaah - Mengukur kesiapan Kota Magelang sebagai "smart city"
Berita Terkait
Jelang pilkada, BPBD Kota Semarang waspadai daerah rawan bencana
Kamis, 14 November 2024 21:46 Wib
Legislator minta Pemkot Semarang tingkatkan kesiapan hadapi musim hujan
Kamis, 14 November 2024 21:36 Wib
Program nyamuk wolbachia Kota Semarang dievaluasi awal 2025
Kamis, 14 November 2024 20:45 Wib
Ini alasan memilih Gedung Graha Oryza Sativa di Semarang
Kamis, 14 November 2024 14:45 Wib
Forsa IKN gelar pertemuan strategis bahas pusat ekonomi masa depan
Rabu, 13 November 2024 20:45 Wib
Pjs wali kota sebut bursa kerja konvensional masih dibutuhkan pencaker
Rabu, 13 November 2024 20:16 Wib
Pemkot gelar pengawasan daerah untuk wujudkan pemerintahan akuntabel
Rabu, 13 November 2024 19:55 Wib
Kota Semarang raih penghargaan terbaik atasi stunting di Jateng
Rabu, 13 November 2024 19:39 Wib