Kudus (ANTARA) - Warga binaan Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Kudus, Jawa Tengah, mendapatkan pelatihan membatik dan tata kecantikan rambut sebagai bekal keahlian ketika mereka bebas untuk meniti usaha secara mandiri.
Kepala Rutan Kelas II Kudus Budi Prajitno, Jumat membenarkan bahwa ada 32 warga binaan yang mendapatkan pelatihan membatik dan tata kecantikan rambut.
Dari 32 warga binaan, untuk bidang membatik diikuti 16 warga binaan, sedangkan tata kecantikan rambut diikuti 16 warga binaan juga, salah satunya merupakan perempuan.
"Mayoritas program pelatihan tersebut diikuti peserta laki-laki, mengingat narapidana perempuan hanya empat orang, selebihnya laki-laki," ujarnya.
Total warga binaan di Rutan Kudus berjumlah 182 orang, satu orang di antaranya merupakan tahanan titipan, selebihnya merupakan narapidana.
Program pelatihan kerja tersebut digelar selama beberapa pekan, sedangkan pekan ini merupakan pekan terakhir.
Ia berharap setelah mereka bebas bisa menjadi bekal untuk hidup mandiri di tengah-tengah masyarakat.
Baca juga: Warga binaan Sunan Kuning minta penutupan Resosialisasi Argorejo bertahap
Kepala Dinas Tenaga Kerja, Perindustrian, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Kudus, Bambang Tri Waluyo membenarkan bahwa program pelatihan membatik dan tata kecantikan rambut yang dilaksanakan di Rutan Kudus merupakan hasil kerja sama antara Dinas Tenaga Kerja dengan Rutan Kudus.
Jumlah peserta pelatihan sebanyak 32 orang, masing-masing bidang keterampilan diikuti 16 orang, dengan menghadirkan instruktur yang sudah ahli di bidangnya.
"Mudah-mudahan, setelah mereka bebas bisa memanfaatkan keahliannya dengan membuka usaha sendiri atau bekerja di bidang batik atau tata rias," ujarnya.
Pelatihan digelar sejak 24 Juni 2019 dengan durasi waktu untuk pelatihan membatik selama tiga pekan, sedangkan tata kecantikan rambut berlangsung selama dua pekan.
Adapun materi untuk pelatihan tata kecantikan rambut, mulai dari tata cara cuci rambut, hair mask, hair spa, creambath hingga pewarnaan rambut.
Sementara pelatihan membatik, peserta mendapatkan materi tentang proses awal, mengelola, mencanting, mewarnai, hingga tahap akhir peluruhan warna.
Baca juga: Tahanan lahirkan di LP, ibu ini diberi perlakuan khusus
Berita Terkait
Siswa SD Muhammadiyah PK Boyolali membuat parcel Ramadhan untuk kaum duafa
Kamis, 28 Maret 2024 8:27 Wib
MPW beri arahan MPD Notaris Kota Magelang tindak lanjuti laporan warga
Selasa, 26 Maret 2024 10:58 Wib
Warga Demak yang mengungsi ke Kudus akibat banjir capai 3.756 jiwa
Selasa, 26 Maret 2024 6:01 Wib
Dinkes Temanggung minta warga tetap waspada DBD
Senin, 25 Maret 2024 18:48 Wib
DKK Surakarta bantah ada warga meninggal akibat leptospirosis
Senin, 25 Maret 2024 13:40 Wib
Warga Demak korban banjir mulai pulang ke rumah
Minggu, 24 Maret 2024 14:28 Wib
Kapolrestabes Semarang imbau warga yang mudik pakai aplikasi Libas
Minggu, 24 Maret 2024 9:54 Wib
Relokasi warga Dinar Indah tidak lagi ke rumah susun
Sabtu, 23 Maret 2024 19:54 Wib