Solo (ANTARA) - Sejumlah maskapai penerbangan mengaku tidak terganggu dengan penghentian sementara operasional pesawat Boeing 737 MAX 8 di Indonesia oleh Kementerian Perhubungan RI.
"Penghentian sementara sejauh ini tidak terlalu berdampak signifikan, apalagi untuk penerbangan rute Solo," kata General Manager Garuda Indonesia Kantor Cabang Surakarta Hendrawan di Solo, Selasa.
Ia mengatakan tidak terganggunya layanan Garuda Indonesia oleh kebijakan tersebut karena maskapai penerbangan milik pemerintah itu hanya memiliki satu pesawat Boeing 737 MAX 8 yang melayani rute Jakarta-Singapura PP dan Jakarta-Hong Kong PP.
"Untuk operasional ini sudah dihentikan sejak kemarin (11/3). Untuk operasional tidak berpengaruh banyak, hanya pesawat saja yang di-'grounded', sedangkan rute tetap berjalan," katanya.
Area Manager Lion Grup DIY dan Jawa Tengah Widi Wiyanti mengatakan sejauh ini kebijakan tersebut tidak berpengaruh terhadap pelayanan penerbangan di kawasan Solo dan sekitarnya. Perusahaan itu memiliki 10 pesawat Boeing 737 MAX 8.
Pada keterangan resminya, Corporate Communications Strategic of Lion Air Danang Mandala Prihantoro mengatakan penghentian operasional pesawat jenis itu dalam rangka memastikan keselamatan dan keamanan penerbangan.
"Lion Air sendiri melaksanakan standar operasional prosedur pengoperasian pesawat udara sesuai dengan aturan dan petunjuk dari pabrik pembuat pesawat, termasuk pemeliharaan pesawat, pengecekan komponen pesawat, dan pelatihan awak pesawat," katanya.
Terkait dengan hal itu, ia mengatakan Lion Air akan mengalihkan penerbangan yang seharusnya menggunakan Boeing 737 MAX 8 dengan pesawat 'standby' di Lion Air.
Sebelumnya, Direktorat Jenderal Hubungan Udara Kementerian Perhubungan RI mengeluarkan kebijakan larangan terbang sementara untuk semua maskapai yang mengoperasikan pesawat Boeing 737 MAX 8.
Larangan terbang sementara itu menyusul dua kali kecelakaan yang melibatkan pesawat jenis tersebut dalam kurun waktu empat bulan, yaitu Boeing 737 MAX 8 milik Lion Air rute Jakarta-Pangkalpinang yang terjatuh di perairan Karawang pada 29 Oktober 2018 dan Boeing 737 MAX 8 milik Ethiopian Airlines yang jatuh di Bishofu pada 10 Maret 2019.
Berita Terkait
Tiga maskapai ajukan penambahan penerbangan melalui Adi Soemarmo
Jumat, 22 Maret 2024 15:57 Wib
Citilink kembali terbang Jakarta-Purbalingga mulai 10 November
Kamis, 3 November 2022 16:10 Wib
Penumpang Citilink mendarat darurat di Semarang lanjutkan perjalanan ke Jakarta
Senin, 16 Mei 2022 3:32 Wib
Pesawat Boeing 737-800 China jatuh, 132 penumpang tewas
Selasa, 22 Maret 2022 11:21 Wib
Gelombang Omicron paksa maskapai AS batalkan ratusan penerbangan
Senin, 27 Desember 2021 9:09 Wib
Syarat PCR penumpang pesawat dinilai diskriminatif
Sabtu, 23 Oktober 2021 17:58 Wib
Tngkatkan okupansi di Purbalingga, Citilink siapkan program khusus
Kamis, 24 Juni 2021 14:36 Wib
Pilot Inggris minta politikus selamatkan industri perjalanan
Rabu, 23 Juni 2021 11:22 Wib