Semarang (Antaranews Jateng) - Kalangan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Jawa Tengah mengkritisi perbaikan Jembatan Sungai Tuntang Di Desa Kalikondang, Kecamatan Demak, Kabupaten Demak yang dinilai tidak dipersiapkan dengan matang sehingga menyebabkan kemacetan di jalur pantura.
"Sebelum dilakukan perbaikan, semestinya disiapkan jembatan darurat untuk kelancaran arus lalu lintas," kata anggota Komisi D DPRD Jawa Tengah Ida Nursa'adah di Semarang, Selasa.
Ia menyebutkan, selama ini langkah yang dilakukan terkait dengan perbaikan Jembatan Sungai Tuntang di Kabupaten Demak adalah mengalihkan arus lalu lintas ke jalur-jalur alternatif, seperti melintas di jalur Dempet-Gubug-Semarang.
Kendati demikian, pengalihan kendaraan ke jalur-jalur alternatif tersebut juga mengakibatkan kemacetan karena jalan yang dilalui tidak cukup lebar, sedangkan jumlah kendaraan mengalami peningkatan.
"Selain sempitnya jalan, pada jalur alternatif juga tidak ada jembatan yang layak untuk menampung arus lalu lintas yang sedemikian padat dan penuh kendaraan berat di jalur pantura," ujarnya.
Politikus Partai Kebangkitan Bangsa tersebut meminta ada petugas yang selalu disiagakan di jalur-jalur alternatif, baik dari kepolisian, maupun Dinas Perhubungan setempat.
"Apalagi sosialisasi jalur alternatif juga saya rasa kurang, begitu pula rambu-rambu pengalihan arus. Jangan sampai jalur pantura macet parah, dan jalur alternatif juga sama-sama macet parah," katanya.
Perempuan yang berasal dari Kabupaten Demak ini menambahkan, pelayanan maksimal harus diberikan kepada para pengguna jalan, apalagi jalur pantura merupakan jalur yang menjadi arus ekonomi masyarakat.
"Jangan sampai perbaikan jembatan berdampak besar pada arus perekonomian masyarakat akibat kemacetan ini," ujarnya.
Seperti diwartakan, perbaikan Jembatan Sungai Tuntang dilakukan sejak 7 September 2018 dan dilakukan untuk mengganti pelat jembatan atau besi penyangga di bagian bawah.
Dalam perbaikan jembatan tersebut harus dilakukan pembongkaran sekitar 6x9 meter badan jembatan dan proses perbaikan ditargetkan selesai pada akhir September 2018.
Berita Terkait
Legislator sebut presiden tidak bisa memihak salah satu paslon
Kamis, 25 Januari 2024 8:24 Wib
Legislator Solo : Persoalan daging anjing tak hanya butuh regulasi
Selasa, 16 Januari 2024 15:33 Wib
Kinerja Gibran pascapencawapresan dipertanyakan legislator
Selasa, 16 Januari 2024 6:54 Wib
Legislator : Optimalkan rumah pompa tanggulangi banjir
Kamis, 11 Januari 2024 22:49 Wib
Legislator dukung penerapan KTP dan KK untuk pembelian LPG subsidi
Selasa, 9 Januari 2024 16:55 Wib
Legislator: Buruh dan petani tembakau resah dengan RPP Tembakau
Minggu, 24 Desember 2023 8:36 Wib
Legislator: Pemerintah harus adaptif kembangkan ekonomi kreatif
Rabu, 29 November 2023 8:46 Wib
Legislator: Kenaikan harga sembako jangan berlarut pada tahun politik
Selasa, 31 Oktober 2023 8:29 Wib