Bawa obor Asian Games, Yayuk berasa ingin terjun lagi
Semarang (Antaranews Jateng) - Mantan petenis nasional Yayuk Basuki merasa ingin terjun lagi berlaga membela Tanah Air ketika berkesempatan membawa estafet api obor Asian Games 2018.
"Ya, harapannya, yang namanya membawa api obor apalagi. Rasanya mau turun lagi di ajang ini (Asian Games), tetapi kan enggak mungkin," katanya, usai mengawal api obor Asian Games 2018 di Semarang, Rabu.
Yayuk Basuki berkesempatan merasakan estafet api obor Asian Games 2018 yang diambil langsung dari Api Abadi Mrapen dari legenda tenis Indonesia Yustedjo Tarik kepada Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi.
Beragam atraksi kesenian menyambut kedatangan api obor Asian Games di halaman Balai Kota Semarang, mulai drum band, barongsai, dan bela diri, termasuk rombongan pelajar SD dan SMP yang sudah menunggu.
Dari Kantor RRI Semarang, api obor Asian Games diserahkan oleh Yustedjo Tarik kepada Yayuk Basuki untuk diarak menuju Balai Kota Semarang menyusuri Jalan Gajahmada dan Jalan Pemuda Semarang.
Selanjutnya, api obor diserahkan kepada Wali Kota Semarang yang akrab disapa Hendi itu, kemudian diserahkan kembali secara estafet kepada Yustedjo Tarik untuk dibawa ke Prambanan guna "dikawinkan" dengan api dari India.
Perempuan kelahiran Yogyakarta, 30 November 1970 itu merasakan optimismenya atas prestasi yang diraih Indonesia dalam penyelenggaraan Asian Games yang kedua kalinya digelar di Tanah Air itu.
"Ini Asian Games yang kedua kalinya diselenggarakan di Indonesia. Mari gunakan kesempatan ini, buat atlet, adik-adik untuk betul-betul memperjuangkan yang terbaik," katanya.
Bahkan, kata Yayuk, ibaratnya hidup dan mati di lapangan kalau bisa dijadikan sebagai tekad para atlet demi nama baik bangsa Indonesia dalam penyelenggaraan Asian Games 2018.
Petenis yang berjaya pada era 1990-an yang mampu menaklukkan petenis-petenis kelas dunia itu yakin atlet-atlet Indonesia yang akan berlaga di ajang Asian Games 2018 akan berjuang yang terbaik untuk bangsa.
"Harapan saya, kalau bisa memaksimalkan dan mengoptimalkan prestasi. Marilah capai empat sukses, yakni sukses penyelenggaraan dan sukses presatsi," ungkapnya.
Selama prosesi arak-arakan, Jalan Ahmad Yani di depan Kantor RRI Semarang sampai Simpang Lima ditutup sementara mulai pukul 09.00-11.00 WIB, sementara para pelajar sudah berjejer di tepi jalan.
Ajang pesta olahraga empat tahunan Asian Games pada tahun ini akan berlangsung di Indonesia, yakni Jakarta dan Palembang pada 18 Agustus-2 September 2018 an diikuti oleh sekitar 16 ribu atlet dari 45 negara di Asia.
"Ya, harapannya, yang namanya membawa api obor apalagi. Rasanya mau turun lagi di ajang ini (Asian Games), tetapi kan enggak mungkin," katanya, usai mengawal api obor Asian Games 2018 di Semarang, Rabu.
Yayuk Basuki berkesempatan merasakan estafet api obor Asian Games 2018 yang diambil langsung dari Api Abadi Mrapen dari legenda tenis Indonesia Yustedjo Tarik kepada Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi.
Beragam atraksi kesenian menyambut kedatangan api obor Asian Games di halaman Balai Kota Semarang, mulai drum band, barongsai, dan bela diri, termasuk rombongan pelajar SD dan SMP yang sudah menunggu.
Dari Kantor RRI Semarang, api obor Asian Games diserahkan oleh Yustedjo Tarik kepada Yayuk Basuki untuk diarak menuju Balai Kota Semarang menyusuri Jalan Gajahmada dan Jalan Pemuda Semarang.
Selanjutnya, api obor diserahkan kepada Wali Kota Semarang yang akrab disapa Hendi itu, kemudian diserahkan kembali secara estafet kepada Yustedjo Tarik untuk dibawa ke Prambanan guna "dikawinkan" dengan api dari India.
Perempuan kelahiran Yogyakarta, 30 November 1970 itu merasakan optimismenya atas prestasi yang diraih Indonesia dalam penyelenggaraan Asian Games yang kedua kalinya digelar di Tanah Air itu.
"Ini Asian Games yang kedua kalinya diselenggarakan di Indonesia. Mari gunakan kesempatan ini, buat atlet, adik-adik untuk betul-betul memperjuangkan yang terbaik," katanya.
Bahkan, kata Yayuk, ibaratnya hidup dan mati di lapangan kalau bisa dijadikan sebagai tekad para atlet demi nama baik bangsa Indonesia dalam penyelenggaraan Asian Games 2018.
Petenis yang berjaya pada era 1990-an yang mampu menaklukkan petenis-petenis kelas dunia itu yakin atlet-atlet Indonesia yang akan berlaga di ajang Asian Games 2018 akan berjuang yang terbaik untuk bangsa.
"Harapan saya, kalau bisa memaksimalkan dan mengoptimalkan prestasi. Marilah capai empat sukses, yakni sukses penyelenggaraan dan sukses presatsi," ungkapnya.
Selama prosesi arak-arakan, Jalan Ahmad Yani di depan Kantor RRI Semarang sampai Simpang Lima ditutup sementara mulai pukul 09.00-11.00 WIB, sementara para pelajar sudah berjejer di tepi jalan.
Ajang pesta olahraga empat tahunan Asian Games pada tahun ini akan berlangsung di Indonesia, yakni Jakarta dan Palembang pada 18 Agustus-2 September 2018 an diikuti oleh sekitar 16 ribu atlet dari 45 negara di Asia.