Solo (ANTARA) - Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga Taufik Hidayat membuka 48th Asian School Football U-18 Championship (ASFC) 2024 di Solo, Jawa Tengah.
"Atas nama Kementerian Pemuda dan Olahraga Indonesia, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada pemerintah daerah atas sambutan Kota Solo," kata Taufik pada pembukaan ASFC 2024 di Solo, Jawa Tengah, Sabtu.
Ia berharap acara tersebut bisa meningkatkan potensi atlet-atlet muda dalam pengembangan olahraga khususnya di sepak bola dengan mempertemukan pelajar-pelajar berbakat dari berbagai negara di Asia.
"Kalian semua adalah representasi generasi muda yang memiliki semangat, tekad, dan keterampilan luar biasa di bidang olahraga," katanya.
Ia mengatakan keberanian para pelajar untuk berkompetisi di tingkat internasional adalah bukti dari kerja keras, disiplin, dan dedikasi.
"Saya sebagai mantan atlet ingin menyampaikan bahwa olahraga bukan sekadar meraih kemenangan dan mendapatkan medali tetapi juga bagaimana menghargai proses dan memahami pentingnya kerja keras," katanya.
Ia mengatakan proses tersebut akan membentuk para atlet untuk bisa menjadi pemimpin yang baik di dalam maupun di luar lapangan.
"Saya juga ingin mendorong para atlet muda untuk terus bermimpi dan mewujudkan tujuan besar. Ketekunan dan usaha yang kalian lakukan saat ini adalah investasi untuk masa depan," katanya.
Ia juga berharap agar para peserta bisa menjadikan turnamen kali ini sebagai motivasi untuk mengembangkan diri.
"Tidak ada kesuksesan tanpa kerja keras dan ketekunan," katanya.
Ia juga berharap kegiatan tersebut bisa meningkatkan kerja sama di bidang olahraga antarnegara di Asia.
"Khususnya pengembangan potensi atlet muda agar ke depannya bisa berpartisipasi lebih di kontestasi dunia. Kedatangan kami harapannya bisa membawa semangat buat tim Indonesia ke depannya," katanya.
Sementara itu, ada empat negara yang menjadi peserta ASFC 2024, yakni tim pelajar China, Thailand, Malaysia, dan Indonesia. ASFC 2024 diselenggarakan di Stadion UNS pada 3-8 November.
Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Surono mengatakan sebetulnya yang menjadi tuan rumah penyelenggaraan kompetisi tersebut adalah Qatar.
"Tapi waktu meeting di Bangkok pada September karena mereka mundur akhirnya dari pemerintah Indonesia khususnya Kemenpora mengambil sebagai tuan rumah. Walaupun mendadak akhirnya diselenggarakan di Solo," katanya.
Baca juga: Menpora tinjau sejumlah venue pada hari pertama Peparnas