Semarang, (Antaranews Jateng) - Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi meminta jajaran organisasi perangkat daerah di lingkungan pemerintah kota setempat untuk tancap gas melaksanakan program pembangunan yang sudah direncanakan.
"Saya ingin tegaskan kepada kawan-kawan di lingkungan Pemerintah Kota Semarang. Penandatanganan pakta integritas dan penyerahan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Murni 2018 bukan seremonial belaka," katanya di Semarang, Rabu.
Hal tersebut diungkapkan politikus PDI Perjuangan yang akrab disapa Hendi itu saat penyerahan DPA Murni Tahun 2018 kepada 51 OPD dan tujuh penerima hibah di lingkup Pemkot Semarang, disertai penandatanganan pakta integritas.
Yang terpenting, kata Hendi, konsekuensi dari penandatanganan pakta integritas yang bukan sekadar coretan tanda tangan, melainkan lebih sebagai wujud janji sebagai pejabat OPD yang harus dipertanggungjawabkan.
"Bukan (dipertanggungjawabkan, red.) kepada saya, bukan kepada Mbak Ita (wakil wali kota, red.). Namun, kepada masyarakat, dan terlebih kepada Allah SWT," tegasnya, saat menyampaikan pengarahan kepada jajaran OPD.
Penandatanganan pakta integritas tersebut, kata dia, merupakan bentuk janji dari para pimpinan OPD untuk menepati dan mempertanggungjawabkanny dalam bentuk pencapaian kerja yang maksimal dan tepat waktu.
"Tanamkan dalam diri Anda bahwa `Aku wes (sudah) tanda tangan pakta integritas. Artinya, punya janji yang kudu (harus) ditepati. Saya mencatat penyerahan DPA tahun ini lebih awal. Tentunya, progres yang bagus," katanya.
Meski demikian, ia mengakui ada satu fenomena yang sudah menjadi semacam budaya bahwa gerak cepat yang diawali dengan penyerahan DPA seringkali tidak diimbangi gerak cepat dalam proses kegiatan dan penyerapan anggaran.
Ia menegaskan sangat tidak menyukai budaya menunda-nunda pekerjaan, baik dalam bentuk kegiatan maupun proyek pembangunan, apalagi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2018 lebih besar dibandingkan APBD tahun lalu.
"Mestinya, APBD yang lebih besar maka semangat kerja OPD harus lebih meningkat. Tahun ini, APBD Kota Semarang sebesar Rp5,17 triliun, sementara APBD tahun lalu Rp4,75 triliun. Mestinya, diimbangi peningkatan kinerja," katanya.
Jangan membudayakan sikap menunda-nunda pekerjaan, seperti kegiatan lelang yang nilai kontraknya besar-besar tidak segera dilakukan awal tahun sehingga pengerjaannya tidak selesai hingga batas kontrak yang ditentukan.
"Lakukan komunikasi. Jangan ada lagi yang namanya ego sektoral. Saya tidak ingin di tim Pemkot Semarang ada yang merasa lebih hebat dari yang lain. Capaian positif pada 2017 harus menjadi motivasi," kata Hendi.
Berita Terkait
Wali Kota Surakarta gandeng sepatu lokal bantu siswa kurang mampu
Jumat, 26 April 2024 13:27 Wib
Wali Kota Semarang: Perempuan adalah garda depan pembangunan
Kamis, 25 April 2024 8:43 Wib
Pemkot Semarang dukung KH Sholeh Darat jadi pahlawan nasional
Rabu, 24 April 2024 20:14 Wib
Tanggulangi bencana, Pj. Wali Kota Tegal: Optimalkan penggunaan teknologi
Rabu, 24 April 2024 16:56 Wib
Kuatkan basis kultural, jajaran UIN Walisongo ziarah ke makam wali
Rabu, 24 April 2024 15:23 Wib
Wali Kota Magelang-ratusan warga senam bersama
Rabu, 24 April 2024 9:02 Wib
Dana hibah 15 juta USD dari UEA cair, Gibran fokus penyelesaian infrastruktur
Rabu, 24 April 2024 7:50 Wib
Gibran selesaikan pekerjaan Wali Kota Surakarta usai putusan MK
Selasa, 23 April 2024 8:53 Wib