Harga pangan penyumbang terbesar inflasi Purwokerto-Cilacap
Purwokerto, (Antaranews Jateng) - Kelompok harga pangan masih merupakan penyumbang terbesar inflasi di Purwokerto dan Cilacap pada bulan Desember 2017, kata Deputi Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Purwokerto Fadhil Nugroho.
"Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, kota Purwokerto pada bulan Desember mengalami inflasi sebesar 0,57 persen (month to month/mtm)," kata Fadhil Nugroho di Purwokerto Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Rabu.
Dengan demikian, kata dia, Purwokerto secara total selama tahun 2017 mengalami inflasi 3,91 persen (year on year/yoy) sehingga masih sesuai dengan target 4 persen plus minus 1.
Ia mengatakan komoditas penyumbang inflasi terbesar di Purwokerto pada bulan Desember masih berasal dari kelompok harga pangan karena mencapai 1,92 persen.
Menurut dia, komoditas dalam kelompok harga pangan yang berkontribusi besar terhadap inflasi di Purwokerto, antara lain beras sebesar 0,15 persen, telur ayam ras 0,13 persen, serta daging ayam ras 0,08 persen disusul cabai merah, kacang panjang, terung panjang, cabai rawit dan cabai hijau.
Sementara dari kelompok "administered price" (AP) memberi sumbangan terhadap inflasi sebesar 0,65 persen dengan penyumbang terbesar berupa tarif kereta api, rokok kretek dan bensin.
"Pada bulan Desember 2017, beberapa komoditas juga memberikan andil deflasi di antaranya jeruk, buncis, bawang merah, labu siam, dan gula pasir," kata Fadhil.
Ia mengatakan secara tahunan atau selama tahun 2017, inflasi di Purwokerto lebih banyak disumbang oleh kelompok AP sebesar 8,33 persen diikuti kelompok inti sebesar 3,12 perse dan kelompok harga pangan sebesar 0,42 persen.
Terkait dengan inflasi bulan Desember 2017 di Cilacap, dia mengatakan berdasarkan data BPS tercatat mencapai 0,60 persen (mtm) atau secara tahunan 4,4 persen (yoy) sehingga lebih tinggi dari inflasi di Purwokerto.
"Sama seperti Purwokerto, penyumbang inflasi terbesar di Cilacap pada bulan Desember berasal dari kelompok harga pangan sebesar 2,78 persen diikuti kelompok AP sebesar 0,34 persen, sedangkan kelompok inti memberikan andil deflasi sebesar 0,01 persen," katanya.
Fadhil mengatakan komoditas utama penyumbang inflasi pada bulan Desember di antaranya telur ayam ras sebesar 0,14 persen, cabai merah sebesar 0,08 persen, serta beras sebesar 0,08 persen disusul cabai rawit, daging ayam ras, daging ayam kampung dan jeruk.
Selama tahun 2017, kata dia, penyumbang inflasi di Cilacap yang berasal dari kelompok AP mencapai 9,49 persen diikuti kelompok inti sebesar 3,7 persen sedangkan kelompok harga pangan memberi andil deflasi sebesar 2,13 persen.
"Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, kota Purwokerto pada bulan Desember mengalami inflasi sebesar 0,57 persen (month to month/mtm)," kata Fadhil Nugroho di Purwokerto Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Rabu.
Dengan demikian, kata dia, Purwokerto secara total selama tahun 2017 mengalami inflasi 3,91 persen (year on year/yoy) sehingga masih sesuai dengan target 4 persen plus minus 1.
Ia mengatakan komoditas penyumbang inflasi terbesar di Purwokerto pada bulan Desember masih berasal dari kelompok harga pangan karena mencapai 1,92 persen.
Menurut dia, komoditas dalam kelompok harga pangan yang berkontribusi besar terhadap inflasi di Purwokerto, antara lain beras sebesar 0,15 persen, telur ayam ras 0,13 persen, serta daging ayam ras 0,08 persen disusul cabai merah, kacang panjang, terung panjang, cabai rawit dan cabai hijau.
Sementara dari kelompok "administered price" (AP) memberi sumbangan terhadap inflasi sebesar 0,65 persen dengan penyumbang terbesar berupa tarif kereta api, rokok kretek dan bensin.
"Pada bulan Desember 2017, beberapa komoditas juga memberikan andil deflasi di antaranya jeruk, buncis, bawang merah, labu siam, dan gula pasir," kata Fadhil.
Ia mengatakan secara tahunan atau selama tahun 2017, inflasi di Purwokerto lebih banyak disumbang oleh kelompok AP sebesar 8,33 persen diikuti kelompok inti sebesar 3,12 perse dan kelompok harga pangan sebesar 0,42 persen.
Terkait dengan inflasi bulan Desember 2017 di Cilacap, dia mengatakan berdasarkan data BPS tercatat mencapai 0,60 persen (mtm) atau secara tahunan 4,4 persen (yoy) sehingga lebih tinggi dari inflasi di Purwokerto.
"Sama seperti Purwokerto, penyumbang inflasi terbesar di Cilacap pada bulan Desember berasal dari kelompok harga pangan sebesar 2,78 persen diikuti kelompok AP sebesar 0,34 persen, sedangkan kelompok inti memberikan andil deflasi sebesar 0,01 persen," katanya.
Fadhil mengatakan komoditas utama penyumbang inflasi pada bulan Desember di antaranya telur ayam ras sebesar 0,14 persen, cabai merah sebesar 0,08 persen, serta beras sebesar 0,08 persen disusul cabai rawit, daging ayam ras, daging ayam kampung dan jeruk.
Selama tahun 2017, kata dia, penyumbang inflasi di Cilacap yang berasal dari kelompok AP mencapai 9,49 persen diikuti kelompok inti sebesar 3,7 persen sedangkan kelompok harga pangan memberi andil deflasi sebesar 2,13 persen.