Semarang, ANTARA JATENG - Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menargetkan pembangunan sirkuit balap di Mijen rampung 2018 dengan total anggaran Rp135 miliar yang dikerjakan secara "multiyears".
"Hari ini, kami cek (progres, red.) sudah 44 persen. Jadi, sesuai target. Tahun ini, targetnya merampungkan lintasan balap," katanya, saat meninjau pembangunan Sirkuit Mijen, Semarang, Kamis.
Di lokasi pengerjaan proyek sirkuit, terlihat para pekerja tengah melakukan pengurukan tanah untuk lintasan sirkuit sepanjang 2,7 kilometer yang dibangun di atas lahan seluas 5,1 hektare.
Orang nomor satu yang akrab disapa Hendi itu berharap Sirkuit Mijen akan menjadi ikon baru Kota Semarang dengan keindahan alam yang menjadi pemandangan sirkuit di daerah Semarang Atas tersebut.
"Setelah saya lihat, pemandangan di sekitar sirkuit ini luar biasa indah. Terlihat `view` Gunung Ungaran dari kejauhan dengan pemandangan hijau pepohonan yang tumbuh di kanan-kiri," katanya.
Untuk tahap pertama, yakni penyelesaian pembangunan lintasan, lanjut dia, ditargetkan rampung awal Desember 2017, kemudian dilanjutkan tahap kedua untuk pembangunan tribun pada 2018.
"Dua tahun anggaran akan selesai (Sirkuit Mijen, red.). Namun, saya rasa perlu tambahan satu tahun untuk penyempurnaan agar semakin indah dan menarik, seperti penghijauan," kata politikus PDI Perjuangan itu.
Menurut Hendi, Sirkuit Mijen dikonsep sebagai arena "multy event sport" yang memiliki arena road race sepanjang 2,7 km, kemudian arena gokart, dragrace, slalom, dan "paddock" atau tribun.
Selain itu, kata dia, sirkuit tersebut juga akan dilengkapi dengan panggung besar yang bisa digunakan untuk berbagai kegiatan anak muda yang berkonsep "sport" sehingga bisa serba guna.
Ia mengapresiasi langkah PT Prima Abadi selaku kontraktor pelaksana yang berkomitmen mempercepat penyelesaian pengerjaan Sirkuit Mijen setelah sempat mengalami keterlambatan progres.
Tentunya, kata dia, keberadaan Sirkuit Mijen yang menjadi tempat penyelenggaraan berbagai even balap juga akan mampu mendongkrak perekonomian Kota Semarang, khususnya masyarakat sekitar.
"Dari hasil tinjauan ini, saya ada evaluasi. Yakni, ada jalur tikungan di lintasan yang cukup berbahaya karena ujungnya tebing curam. Saya minta pengawasan agar dipasang tanggul pengaman," katanya.
Sebagai tambahan, Hendi mengingatkan pembangunan pagar pembatas untuk mengantisipasi masuknya penonton ke dalam sirkuit demi keamanan dan keselamatan karena lintasan balap harus steril.