Semarang, ANTARA JATENG - Polda Jawa Tengah tidak akan memberi izin aksi bela Rohingnya yang rencananya digelar di Borobudur pada 8 September 2017.
Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Condro Kirono di Semarang, Senin, mengatakan mekanisme tentang penyampaiakan pendapat di muka umum sudah diatur dalam peraturan perundang-undangan.
Ia menilai akan lebih banyak hal yang merugikan jika aksi tersebut digelar di Borobudur.
"Borobudur bukan saja tempat ritual agama Budha, tetapi juga aset nasional dan bahkan masuk dalam cagar budaya," katanya.
Menurut dia, aksi tersebut dinilai akan menimbulkan hal-hal kontraproduktif bagi masyarakat setempat.
Selain itu, lanjut dia, aksi yang digelar di Borobudur juga tidak akan berdampak banyak terhadap pemerintah Myanmar.
Ia justru menyarankan masyarakat yang ingin membantu tragedi kemanusiaan Rohingnya bisa menggelar aksi di daerahnya masing-masing.
Ia berpendapat aksi nyata lainnya juga dapat dilakukan, seperti menggalang dana atau bantuan kemanusiaan.
Menurut dia, pemerintah Indonesia sendiri juga tidak tinggal diam atas persoalan kemanusiaan Rohingnya tersebut.
Berita Terkait
Serulingmas: Banyumas Raya miliki banyak purnawirawan yang mumpuni
Sabtu, 11 Mei 2024 9:17 Wib
Sejumlah mahasiswa Timur Tengah ikut aksi damai bela Palestina di Solo
Rabu, 8 Mei 2024 8:14 Wib
Pelajar-mahasiswa Muhammadiyah Banyumas serukan aksi bela Palestina
Selasa, 7 Mei 2024 17:39 Wib
1.400 personel kepolisian amankan aksi Hari Buruh di Semarang
Rabu, 1 Mei 2024 14:19 Wib
Aksi damai memperingati Hari Buruh Internasional di Kudus
Rabu, 1 Mei 2024 13:38 Wib
Aksi perang sarung bersenjata digagalkan
Minggu, 17 Maret 2024 16:57 Wib
Polisi tangkap puluhan remaja yang aksi perang sarung di Jebres
Sabtu, 16 Maret 2024 15:27 Wib
Petugas gabungan amankan aksi "tapa pepe" di Purwokerto
Rabu, 6 Maret 2024 14:21 Wib