Sembilan Anak Berambut Gimbal Ikuti Ruwatan di Dieng
Banjarnegara, ANTARA JATENG - Sebanyak sembilan anak berambut gimbal bakal mengikuti ruwatan massal yang akan digelar saat pergelaran Dieng Culture Festival (DCF) 2017 di Kawasan Wisata Dataran Tinggi Dieng, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, 4-6 Agustus 2017.
"Target kami sebenarnya tujuh anak berambut gimbal namun bertambah menjadi sembilan anak. Kemungkinan juga bisa bertambah karena seperti tahun-tahun sebelumnya, setiap mendekati hari `H` ada penambahan," kata Ketua Kelompok Sadar Wisata "Dieng Pandawa" Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Alif Faozi, di Banjarnegara, Selasa.
Sama seperti kegiatan tahun-tahun sebelumnya, kata dia, ruwatan anak-anak berambut gimbal itu merupakan acara puncak pergelaran DCF yang dilaksanakan pada hari terakhir, Minggu (6/8), di kompleks Candi Arjuna.
Dia mengakui ruwatan anak-anak berambut gimbal itu merupakan yang pertama digelar setelah meninggalnya sesepuh masyarakat Dieng, Mbah Naryono yang meninggal dunia pada 8 Oktober 2016.
Ia menjelaskan ritual ruwatan untuk sementara akan dipimpin oleh Mbah Sumar dan Mbah Sumanto yang merupakan "tangan kanan" mendiang Mbah Naryono karena sampai sekarang, masyarakat Dieng belum memiliki sesepuh atau pemangku adat yang baru.
Lebih lanjut, Alif mengatakan target kunjungan wisatawan selama pergelaran DCF 2017 sama seperti tahun-tahun sebelumnya, yakni sebanyak 3.500 wisatawan yang membeli paket wisata.
"Paket wisata tersebut sudah terjual. Sementara untuk wisatawan di luar paket, target kami selama tiga hari mencapai 100 ribuan orang seperti tahun kemarin," katanya.
Pergelaran DCF pada 4-6 Agustus 2017 akan diisi dengan berbagai pentas seni serta pameran produk usaha kecil dan menengah (UKM).
Selain itu, wisatawan juga akan diajak untuk menikmati wisata "sunrise" (matahari terbit) di sejumlah puncak gunung yang ada di Dataran Tinggi Dieng serta mengunjungi kompleks Candi Arjuna, Kawah Sikidang, dan Telaga Warna.
"Target kami sebenarnya tujuh anak berambut gimbal namun bertambah menjadi sembilan anak. Kemungkinan juga bisa bertambah karena seperti tahun-tahun sebelumnya, setiap mendekati hari `H` ada penambahan," kata Ketua Kelompok Sadar Wisata "Dieng Pandawa" Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Alif Faozi, di Banjarnegara, Selasa.
Sama seperti kegiatan tahun-tahun sebelumnya, kata dia, ruwatan anak-anak berambut gimbal itu merupakan acara puncak pergelaran DCF yang dilaksanakan pada hari terakhir, Minggu (6/8), di kompleks Candi Arjuna.
Dia mengakui ruwatan anak-anak berambut gimbal itu merupakan yang pertama digelar setelah meninggalnya sesepuh masyarakat Dieng, Mbah Naryono yang meninggal dunia pada 8 Oktober 2016.
Ia menjelaskan ritual ruwatan untuk sementara akan dipimpin oleh Mbah Sumar dan Mbah Sumanto yang merupakan "tangan kanan" mendiang Mbah Naryono karena sampai sekarang, masyarakat Dieng belum memiliki sesepuh atau pemangku adat yang baru.
Lebih lanjut, Alif mengatakan target kunjungan wisatawan selama pergelaran DCF 2017 sama seperti tahun-tahun sebelumnya, yakni sebanyak 3.500 wisatawan yang membeli paket wisata.
"Paket wisata tersebut sudah terjual. Sementara untuk wisatawan di luar paket, target kami selama tiga hari mencapai 100 ribuan orang seperti tahun kemarin," katanya.
Pergelaran DCF pada 4-6 Agustus 2017 akan diisi dengan berbagai pentas seni serta pameran produk usaha kecil dan menengah (UKM).
Selain itu, wisatawan juga akan diajak untuk menikmati wisata "sunrise" (matahari terbit) di sejumlah puncak gunung yang ada di Dataran Tinggi Dieng serta mengunjungi kompleks Candi Arjuna, Kawah Sikidang, dan Telaga Warna.