Kuwait City, ANTARA JATENG - Emir Kuwait yang pekan ini memimpin upaya
mediasi demi mengatasi krisis diplomatik terburuk di Timur Tengah dalam
beberapa tahun terakhir, mengingatkan bahwa sengketa diplomatik
Qatar-Arab Saudi cs itu akan menciptakan "konsekuensi yang tak
diinginkan".
"Sulit bagi kami, generasi yang membangun Dewan
Kerja Sama Teluk (GCC) 37 tahun lalu, melihat
ketidaksepakatan-ketidaksepakatan di antara anggota-anggotanya yang
mungkin bakal mengantarkan kepada akibat-akibat yang tak diinginkan,"
kata Emir Kuwait Sheikh Sabah Al-Ahmad Al-Jaber Al-Sabah.
"Saya
pribadi hidup melalui blok-blok bangunan pertama dari dewan ini hampir
empat dekade lalu, oleh karena itu tidaklah mudah bagi siapa pun seperti
saya sebagai pemimpin untuk terus bungkam tanpa melakukan apa yang bisa
saya lakukan. demi menyatukan lagi para saudara."
Sheikh Sabah
sudah mengunjungi Arab Saudi, Uni Emirat Arab dan Qatar pekan lalu demi
mencari penyelesaian diplomatik untuk krisis tersebut.
Sebelumnya
Senin, menteri luar negeri Qatar menyatakan tetap percaya kepada proses
yang diprakarsai Kuwaiti, tetapi dia menolak segala tuduhan yang
dialamat pihak lain kepada Qatar.
Pernyataan lengkap Emir Kuwati disiarkan koran al-Jarida hari ini, lapor kantor berita KUNA.