Semarang (ANTARA) - Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah terus meningkatkan mutu pendidikan Islam, dalam hal ini pendidikan kesetaraan di Pondok Pesantren Salafiyah (PKPPS), untuk menyusun rencana-rencana dalam menghadapi berbagai tantangan ke depan.
Kegiatan "Halaqoh Revitalisasi Lembaga Formal Pesantren PKPPS" dibuka oleh Kabid PD Pontren Kanwil Kemenag Prov. Jateng Amin Handoyo. Ia menekankan pentingnya peningkatan kualitas manajemen lembaga baik dari berbagai aspek mengingat perkembangan zaman terkait teknologi yang semakin pesat.
"Di zaman sekarang ini jika kita tidak mengikuti perkembangan digital maka akan tertinggal. Ayo bersama-sama membangun tata kelola dengan baik. Tetap terus melakukan inovasi dan susun rencana sebaik untuk mengurangi kemungkinan buruk yang terjadi,” kata Amin Handoyo.
Kegiatan berlangsung selama dua hari yang diikuti oleh 80 peserta Pokja PKPPS dari masing- masing kabupaten/kota se-Jateng.
Hal ini disampaikan oleh Ketua Tim Pondok Pesantren dan Kesetaraan M. Faturrohim. Ia juga berharap penataan PKPPS sukses untuk ke depannya.
PKPPS merupakan kependekan dari Pendidikan Kesetaraan Pondok Pesantren Salafiyah, yaitu program pendidikan nonformal yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia. Program ini bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada santri untuk mendapatkan ijazah formal.
PKPPS memiliki beberapa jenjang pendidikan, yaitu jenjang ula, setara dengan pendidikan dasar (SD/MI), jenjang wustha, setara dengan pendidikan menengah (SMP/MTs), dan jenjang ulya, setara dengan pendidikan atas (SMA/MA/SMK/MAK).
Lulusan dari PKPPS juga bisa mendaftar ke jenjang perguruan tinggi negeri. ***