Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, menyelenggarakan Lomba Nyolet membatik tingkat pelajar mulai jenjang taman kanak-kanak, sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah hingga sekolah menengah atas/sekolah menengah kejuruan sederajat.
Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga Kota Pekalongan Sabaryo Pramono di Pekalongan, Selasa, mengatakan bahwa kegiatan lomba ini sebagai upaya mengimplementasikan apa yang sudah diberikan UNESCO sebagai best practice pelestari budaya batik.
"Oleh karena itu, kami ingin mewujudkan kegiatan nyata yaitu belajar membatik. Proses batik jangan sampai hilang ditelan zaman karena kalau bukan oleh anak-anak lagi yang akan melanjutkan," katanya.
Lomba Nyolet dalam rangka menyambut Hari Batik Nasional 2024 tersebut diikuti oleh puluhan siswa taman kanak-kanak/RA di halaman Museum Batik Pekalongan, Selasa.
Selanjutnya, lomba yang digelar selama 3 hari ke depan itu, kata dia, hari berikutnya dilanjutkan peserta tingkat sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah hingga sekolah menengah atas/sekolah menengah kejuruan sederajat.
Ia yang didampingi Kepala Bidang Pariwisata Retno Purnomo berharap dengan adanya lomba ini akan muncul rasa kesenangan dan cinta anak-anak kepada batik sehingga terdorong untuk mendalami batik dari usia dini.
Juri Lomba Nyolet Tamakun mengatakan lomba Nyolet tingkat taman kanak-kanak ini diikuti oleh 50 peserta yang di antara mereka sudah piawai memadupadankan warna yang disediakan.
"Meski disediakan warna terbatas yakni empat warna, mereka mampu memainkan warna dan membuat gradasi yang cukup menarik," katanya.
Ia menambahkan untuk indikator penilaian lomba ini yang paling dasar adalah kontrol diri sehingga bisa menghasilkan karya yang rapi.