Merak, Banten, ANTARA JATENG - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi
meminta PT ASDP (Persero) dan swasta untuk memperbaharui kapal feri yang
digunakan untuk penyeberangan Merak-Bakauheni mengingat alat
transportasi laut itu sekitar 50 persen sudah tua.
"Perlu ada peremajaan kapal feri penyeberangan agar bisa lebih
meningkatkan kualitas dan kenyamanan penumpang," kata Menhub Budi Karya
kepada pers di Merak, Sabtu.
Hal tersebut disampaikan usai dirinya bersama Menteri BUMN Rini M
Soemarno meletakkan batu pertama pembangunan pembangunan Dermaga
Eksekutif Pelabuhan Merak dan Pelabuhan Bakauheni.
Dikatakan Menteri, pelabuhan Merak dan Bakauheni merupakan pelabuhan
tersibuk di Indonesia sehingga kondisi kapal harus selalu aman untuk
dioperasikan.
Budi mengatakan setiap hari setidaknya ada 51 ribu penumpang dan 10
ribu kendaraan bermotor yang menyeberang di dua pelabuhan tersebut.
"Sementara kapal yang melayani penyeberangan ada 58 kapal dan 50
persen di antaranya dalam kondisi sudah senior yang harus diremajakan,"
kata Menhub.
Peremajaan kapal itu mendesak dilakukan sebagai upaya untuk memberikan layanan lebih baik kepada penumpang.
"Peremajaan kapal juga bisa mendorong peningkatan perekonomian nasional terutama Jawa dan Sumatera," kata Budi.
Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan dirinya mendukung peremajaan
kapal feri sehingga dalam operasinya nanti bisa lebih cepat.
Presiden Joko Widodo, kata Rini, dalam berbagai kesempatan minta
agar waktu jarak tempuh Merak-Bakauheni bisa dipangkas dari 2 jam
menjadi 1 jam.
"Kalau itu bisa terwujud maka perekonomian Jawa dan Sumatera bisa tumbuh lebih cepat lagi," katanya.
Rini mengemukakan keberadaan Dermaga Eksekutif Pelabuhan Merak dan
Pelabuhan Bakauheni serta kapal feri baru nantinya juga diharapkan bisa
terwujud untuk menyukseskan Asian Games yang akan berlangsung di Jakarta
dan Palembang.
Direktur Pelayanan dan Fasilitas PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
Christine Hutabarat mengatakan dengan adanya dermaga eksekutif, nantinya
akan ada pemisahan jalur masuk antara penumpang dan kendaraan kecil
dengan truk.
Bagi pengguna jasa reguler tetap dipersilakan menikmati pelayanan tarif reguler di dermaga 1-5.
"Dermaga eksekutif ini memang untuk melayani penumpang/kendaraan
kecil, ada boarding lounge, vallet parking, serta retail makanan dan
minuman. Adapun waktu bongkar muat ditetapkan maksimal 45 menit. Dengan
layanan yang khusus ini, maka berlaku tarif yang berbeda," katanya.
Untuk kapal yang beroperasi di dermaga eksekutif ini, lanjut Christine, juga memiliki standar.
"Kecepatan kapal minimal 15 Knot, terdapat kabin VIP dan Eksekutif dimana menyediakan reclining seat, AC,
toilet, musik, bar dan kantin, serta mushola. Dan yang terpenting,
waktu pelayaran dari Merak menuju Bakauheni, maksimal satu jam,"
katanya.
Berita Terkait
Perlu deteksi dini cegah kemunculan gangster di Kota Semarang
Kamis, 7 November 2024 19:51 Wib
Pengamat sosial sebut aparat perlu sikapi aksi demo dengan hati-hati
Kamis, 7 November 2024 6:03 Wib
Pengamat pendidikan: Perlu kajian matang jika UN kembali diterapkan
Selasa, 5 November 2024 14:12 Wib
Jokowi sebut Solo perlu lebih konsentrasi dalam penataan SDM
Selasa, 5 November 2024 8:41 Wib
RS Kardiologi Emirat - Indonesia di Solo, pasien tak perlu ke Jakarta
Minggu, 3 November 2024 6:00 Wib
Agustina: Pemerintah perlu wadahi kreativitas remaja cegah maraknya gangster
Sabtu, 26 Oktober 2024 11:15 Wib
Sejarah relasi kretek pada masa kemerdekaan perlu dibukukan
Jumat, 25 Oktober 2024 22:40 Wib
Kemenag Surakarta: Perlu kolaborasi untuk kemajuan pesantren
Selasa, 22 Oktober 2024 19:54 Wib