Yoyok-Joko komitmen lestarikan kebudayaan lokal di Kota Semarang
Semarang (ANTARA) - Pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Semarang Yoyok Sukawi-Joko Santoso menegaskan komitmennya dalam upaya pelestarian dan pengembangan eksistensi budaya lokal di Kota Semarang.
Joko Santoso, di Semarang, Jumat malam, menyebutkan setidaknya ada beberapa strategi yang akan dilakukan oleh Yoyok-Joko dalam upaya pelestarian dan pengembangan eksistensi budaya lokal.
"Pertama adalah pemanfaatan kebudayaan melalui memasukkan budaya lokal dalam kurikulum pendidikan," katanya saat debat ketiga Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Semarang 2024.
Diakuinya, indeks pembangunan kebudayaan (IPK) Kota Semarang masih berada di bawah rata-rata nasional.
Pada 2023, kata dia, IPK Semarang berada di angka 50,7 persen, sedangkan IPK secara nasional 55,13 persen.
Ia optimistis strategi pertama Yoyok-Joko untuk melestarikan kebudayaan dengan memasukkan budaya lokal ke dalam kurikulum sekolah bisa berjalan efektif.
Sejumlah langkah lainnya adalah menghidupkan sentra-sentra budaya yang sudah ada di Kota Semarang seperti Taman Budaya Raden Saleh (TBRS), serta meningkatkan promosi budaya lokal melalui even pameran budaya tingkat internasional.
"Termasuk, pengembangan kebudayaan melalui pengembangan ekonomi budaya, yaitu meningkatkan ekonomi pelaku budaya melalui aktivitas event kebudayaan," katanya.
Menurutnya, pelestarian budaya yang dilakukan Pemerintah Kota Semarang sudah baik dan akan dilanjutkan, misalnya tradisi Dugderan setiap bulan Ramadhan, bedah bumi, dan sedekah laut yang juga berpotensi menjadi destinasi wisata baru di Kota Semarang.
"Banyak hal yang sudah dilakukan oleh Pemerintah Kota Semarang bahwa Yoyok-Joko ini memang punya visi keberlanjutan. Kalau memang program-program sebelumnya ini memang sudah ada dan bagus akan kami lanjutkan," katanya.
Selain itu, ia mengatakan bahwa salah satu upaya yang dilakukan Yoyok-Joko untuk menjaga warisan nenek moyang adalah melindungi situs cagar budaya, seperti kawasan Kota Lama Semarang yang sudah ditetapkan UNESCO sebagai warisan dunia.
"Termasuk perlindungan kebudayaan melalui situs cagar budaya seperti contoh Kota Lama dilakukan pengembangan warisan budaya dunia," kata Ketua DPC Partai Gerindra Kota Semarang itu.
Pilkada Kota Semarang 2024 diikuti oleh dua pasangan calon wali kota dan wakil wali kota, yakni Agustina Wilujeng Pramestuti-Iswar Aminuddin yang diusung PDI Perjuangan di nomor urut satu.
Di nomor urut dua, pasangan Yoyok Sukawi-Joko Santoso yang diusung sembilan partai politik, yakni Partai Demokrat, Partai Gerindra, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Golkar, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Solidaritas Indonesia (PSI), dan Partai NasDem.
Joko Santoso, di Semarang, Jumat malam, menyebutkan setidaknya ada beberapa strategi yang akan dilakukan oleh Yoyok-Joko dalam upaya pelestarian dan pengembangan eksistensi budaya lokal.
"Pertama adalah pemanfaatan kebudayaan melalui memasukkan budaya lokal dalam kurikulum pendidikan," katanya saat debat ketiga Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Semarang 2024.
Diakuinya, indeks pembangunan kebudayaan (IPK) Kota Semarang masih berada di bawah rata-rata nasional.
Pada 2023, kata dia, IPK Semarang berada di angka 50,7 persen, sedangkan IPK secara nasional 55,13 persen.
Ia optimistis strategi pertama Yoyok-Joko untuk melestarikan kebudayaan dengan memasukkan budaya lokal ke dalam kurikulum sekolah bisa berjalan efektif.
Sejumlah langkah lainnya adalah menghidupkan sentra-sentra budaya yang sudah ada di Kota Semarang seperti Taman Budaya Raden Saleh (TBRS), serta meningkatkan promosi budaya lokal melalui even pameran budaya tingkat internasional.
"Termasuk, pengembangan kebudayaan melalui pengembangan ekonomi budaya, yaitu meningkatkan ekonomi pelaku budaya melalui aktivitas event kebudayaan," katanya.
Menurutnya, pelestarian budaya yang dilakukan Pemerintah Kota Semarang sudah baik dan akan dilanjutkan, misalnya tradisi Dugderan setiap bulan Ramadhan, bedah bumi, dan sedekah laut yang juga berpotensi menjadi destinasi wisata baru di Kota Semarang.
"Banyak hal yang sudah dilakukan oleh Pemerintah Kota Semarang bahwa Yoyok-Joko ini memang punya visi keberlanjutan. Kalau memang program-program sebelumnya ini memang sudah ada dan bagus akan kami lanjutkan," katanya.
Selain itu, ia mengatakan bahwa salah satu upaya yang dilakukan Yoyok-Joko untuk menjaga warisan nenek moyang adalah melindungi situs cagar budaya, seperti kawasan Kota Lama Semarang yang sudah ditetapkan UNESCO sebagai warisan dunia.
"Termasuk perlindungan kebudayaan melalui situs cagar budaya seperti contoh Kota Lama dilakukan pengembangan warisan budaya dunia," kata Ketua DPC Partai Gerindra Kota Semarang itu.
Pilkada Kota Semarang 2024 diikuti oleh dua pasangan calon wali kota dan wakil wali kota, yakni Agustina Wilujeng Pramestuti-Iswar Aminuddin yang diusung PDI Perjuangan di nomor urut satu.
Di nomor urut dua, pasangan Yoyok Sukawi-Joko Santoso yang diusung sembilan partai politik, yakni Partai Demokrat, Partai Gerindra, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Golkar, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Solidaritas Indonesia (PSI), dan Partai NasDem.