Jakarta, Antara Jateng - Indonesia harus bersiap menghadapi kehadiran teknologi bahan bakar sel (fuel-cell
) yang mulai diaplikasikan pada berbagai peralatan dalam kegiatan
manusia, kata peneliti Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)
Jarot Raharjo.
Jarot di Jakarta, Jumat, mengatakan penerapan dan produksi perangkat dengan teknologi fuel-cell mulai banyak dilakukan oleh sejumlah negara karena faktor sumber energi yang ramah lingkungan.
Dia mencontohkan, produksi mobil berbahan bakar hidrogen fuel-cell yang mulai banyak didistribusikan oleh produsen besar seperti Toyota, Honda, dan Hyundai.
"Toyota sudah meluncurkan mobil berbahan bakar hidrogen pada 2015, dan
2016 ini mulai didistribusikan di sejumlah negara," kata Jarot.
Ia menjelaskan teknologi fuel-cell sudah terbukti laris untuk dikomersialisasi di banyak negara dan akan lebih banyak lagi digunakan di masa depan.
Jenis fuel-cell yang menggunakan bahan bakar hidrogen, yakni polymer electrolite membrane fuel-cell, merupakan yang paling umum digunakan seperti pada mobil karena kebutuhan energinya termasuk skala menengah ke bawah.
Perusahaan besar otomotif dunia menghadirkan kendaraan dengan bahan
bakar hidrogen yang mengubah energi kimia menjadi energi listrik
dikarenakan penggunaannya yang rendah emisi.
"Hasil pembuangan dari fuel-cell bisa dikatakan nol emisi," jelas dia. Selain itu pembakaran bahan bakar teknologi fuel-cell bisa efisien yang mencapai 70 persen dengan sisa pembuangan hanya air atau uap air.
Di Indonesia, teknologi fuel-cell sudah digunakan untuk kebutuhan pembangkit daya di menara Base Transceiver Station (BTS) sejumlah perusahaan operator.
Namun perusahaan produsen perangkat fuel-cell belum ada di
Indonesia, melainkan hanya penyedia jasanya saja seperti PT Cascadiant
Indonesia yang mengaplikasikannya pada bidang telekomunikasi.
Berita Terkait
Peneliti RI di Jerman ungkap temuan kunci masa depan sistem pangan nasional
Kamis, 17 Oktober 2024 19:48 Wib
Peneliti Bussinessfirst: Rekomendasi Pansus tertolak Indeks Kepuasan Jamaah
Rabu, 2 Oktober 2024 12:57 Wib
Peneliti : Luthfi-Yasin bisa ancam dominasi PDI-P di kandang banteng
Jumat, 27 September 2024 22:06 Wib
Peneliti berbagai perguruan tinggi bahas ketahanan pangan di Unsoed
Rabu, 31 Juli 2024 15:38 Wib
Peneliti Undip kembangkan alat pengering untuk industri teh hijau
Kamis, 18 Juli 2024 8:28 Wib
Dosen Unsoed jadi peneliti tamu di FIO-MNR China
Selasa, 9 April 2024 14:24 Wib
Peneliti BRIN dan Tiongkok eksplorasi kekayaan laut Palung Jawa
Minggu, 24 Maret 2024 16:05 Wib
Kemenkes terjunkan tim peneliti jenis virus nyamuk DBD Jepara
Senin, 11 Maret 2024 20:35 Wib