Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua Badan Anggaran DPR Said Abdullah
meminta Direktorat Jenderal Pajak tidak gentar mengejar wajib pajak
bandel yang terus menghindari kewajiban membayar pajak.
"Pengejaran secara intensif harus dilakukan, terutama bagi wajib pajak yang nominalnya besar," kata Said di Jakarta, Rabu.
Berkaitan
dengan tewasnya Juru Sita Pajak Negara oleh pengusaha wajib pajak di
Jakarta, Said meminta Direktorat Jenderal Pajak terus menagih wajib
pajak tanpa kompromi.
Menurut Said, kasus pembunuhan wajib pajak itu harus melecut aparat pajak agar semakin intensif memburu para pengemplang pajak.
Said
menyatakan teror semacam itu harus dilawan sehingga kejadian seperti
itu tidak boleh ditolerir dan pelakunya harus diusut sampai tuntas.
"Apalagi tunggakan pajaknya sangat besar sekali mencapai Rp14 miliar," ujar Said.
Politikus
PDIP itu mengingatkan upaya memburu pengemplang pajak ini tidak boleh
setengah hati karena pajak adalah sumber penerimaan negara yang sangat
penting dalam menopang pembiayaan pembangunan dalam negeri.
"Apalagi
besar-kecilnya pajak akan menentukan kapasitas anggaran negara, baik
untuk pembiayaan pembangunan maupun anggaran rutin," kata Said.
Menurut dia, pajak adalah instrumen fiskal untuk memenuhi kemakmuran rakyat, sehingga semua wajib pajak bandel harus ditagih.
"Bangsa
ini sekarang tengah berusaha agar target penerimaan pajak dan cukai
harus tercapai karena kontribusinya sangat signifikan," ujar Said.
Said
mengatakan peran pajak dalam menopang pertumbuhan ekonomi di Indonesia
sangat besar bahkan sektor pajak menjadi tulang punggung pendapatan
utama negara untuk membiayai segala macam kebutuhan.
Dia
menjelaskan, dalam APBN 2016, penerimaan perpajakan ditargetkan
Rp1.546,7 triliun, angka ini setara dengan 84,86 persen dari total
penerimaan negara dalam postur APBN 2016 sebesar Rp1.822,5 triliun.
"Salah satu fungsi pajak itu sebagai redistribusi untuk pemerataan," ujar anggota Komisi XI DPR ini.
Said
mengatakan upaya mengejar penerimaan negara dari sektor pajak bukanlah
perkara mudah, kondisi ini diperparah oleh kurangnya kesadaran pajak
masyarakat.
Hal itu menurut dia terbukti masih banyak wajib pajak
orang pribadi yang belum terdaftar, karena itu, dirinya berharap aparat
pajak membuat terobosan cerdas sehingga wajib pajak membayar kewajiban
pajaknya.
"Saya kira, PR Ditjen Pajak adalah memompa kesadaran
masyarakat, terutama pajak orang pribadi karena nyatanya masih jutaan
belum membayar pajak," katanya.
Said mengapresiasi keputusan
Ditjen Pajak yang menganugerahkan kenaikan pangkat istimewa bagi aparat
pajak yang gugur saat menjalankan tugas negara yang disebutnya mutlak
diterima oleh aparat pajak mengingat jasa mereka sangat besar bagi
negara.
"Saya kira, kedua aparat yang gugur saat menjalankan
tugas negara, harus diberi apresiasi dan berhak mendapatkan kenaikan
pangkat otomatis," ujarnya.