Dengan menimbang kecepatan kedua kapal itu sebagaimana terlihat dalam data posisi satelit yang diperoleh pihak Taiwan tidak dapat dipercaya kalau mereka melakukan berbagai aktivitas penangkapan ikan, demikian penjelasan Ditektur Jenderal Badan Perikanan Taiwan, Tsay Tzu-yaw.
"Kalau saja terbukti bahwa kedua kapal pencari ikan tidak terlibat dalam pencarian ikan secara tidak sah, maka kapal patroli Indonesia melanggar peraturan internasional atas penembakan terhadap mereka," tegas Tsay sebagaimana dikutip Kantor Berita Taiwan CNA, Selasa.
Dia menyatakan, kantor perwakilan Taiwan di Indonesia (TETO), akan berupaya mengumpulkan informasi lebih banyak dari pihak Indonesia dan kantor perwakilan Taiwan di Singapura juga akan berbicara dengan awak kedua kapal pencari ikan setelah mereka tiba di sana.
Dalam konferensi pers Selasa pagi di Taipei, juru bicara Deputi Menteri Luar Negeri Taiwan, Andrew Lee, menyatakan, masih terlalu dini bagi Taiwan untuk mengajukan protes resmi terhadap Indonesia karena masih belum ada penjelasan resmi mengapa kapal patroli Indonesia bertindak seperti itu.
Lee menyatakan, penembakan itu tidak dapat diterima dalam praktik-praktik internasional, namun mengapa Indonesia melindungi sektor perikanannya dengan cara seperti itu.
"Penjelasan tentang insiden tersebut, seperti halnya ketepatan lokasi kapal dan apakah kedua kapal tersebut mencari ikan butuh diklarifikasi sebelum pihak kementerian dapat mengambil tindakan pada langkah selanjutnya," ujarnya.
Pihak Badan Keamanan Laut Taiwan menerima laporan dari MV Sheng Te Tsai dan MV Lien I Hsing nomor 116 -- kedua kapal tersebut terdaftar di Kota Liouciou, Kabupaten Pingtung -- bahwa dua kapal patroli Indonesia masing-masing melakukan penembakan empat sampai lima kali terhadap kedua kapal tersebut, Senin (21/3) pada pukul 05.48 WIB.
Insiden itu dilaporkan terjadi di bagian utara pintu masuk Selat Malaka, kurang lebih 100 kilometer di pantai timurlaut Sumatra ketika kedua kapal Taiwan itu dalam perjalanan menuju Singapura.
Kedua kapal nelayan itu setidaknya menembakkan 10 peluru ke arah mereka selama insiden itu, namun tidak ada satu pun yang terluka, demikian menurut pihak kapal yang terlibat dalam insiden itu.
Menteri Kelautan dan Perikanan Indonesia, Susi Pudjiastuti, kepada CNA, Senin pagi (21/3), menyatakan, kedua kapal nelayan Taiwan itu ditemukan tengah melanggar memasuki wilayah perairan Indonesia dan mereka ditembak saat mereka mengabaikan tembakan peringatan kapal patroli Indonesia.
Selain itu, kedua kapal nelayan Taiwan tersebut berupaya menyerang satu dari dua kapal patroli Indonesia.
Menteri Susi menunjukkan video berdurasi 1 menit, 32 detik kepada CNA bahwa salah satu kapal patroli Indonesia membuntuti dari dekat kapal nelayan Taiwan, MV Sheng Te Tsai.
Kapal patroli Indonesia beberapa kali memberikan isyarat lampu kepada kedua kapal nelayan Taiwan dan memerintahkan untuk berhenti, namun tidak mendapat tanggapan sama sekali dari kapal nelayan Taiwan yang terus saja melanjutkan pelayaran.
Akan tetapi video tersebut tidak terdapat beberapa gambar serangan kapal nelayan Taiwan terhadap kapal patroli Indonesia atau tembakan yang dilakukan oleh kapal patroli.
Susi menyatakan bahwa rangkaian gambar dapat dilihat dalam video yang diambil dari sisi kanan belakang kapal nelayan Taiwan yang dia indikasikan tengah beroperasi melakukan pencarian ikan pada saat itu.
"Kapal tersebut tidak memasang bendera dari mana asal negaranya," kata Pudjiastuti.
Dia juga mengatakan, kedua kapal nelayan Taiwan itu diburu di dalam wilayah teritorial perairan Indonesia.
Berdasarkan asas peraturan Indonesia, kapal-kapal yang tidak menunjukkan negara asal memasuki wilayah teritorial perairan Indonesia akan ditangkap berikut awak kapalnya, demikian penjelasan Susi.
"Kapal-kapal itu akan ditenggelamkan setelah semua awak kapal dan orang-orang di dalamnya telah dievakuasi," kata Pudjiastuti.
Berita Terkait
Jenazah PMI korban tawuran pesilat di Taiwan tiba di Tanah Air
Minggu, 17 September 2023 6:50 Wib
Jateng, provinsi favorit bagi Taiwan berinvestasi
Selasa, 26 Juli 2022 20:27 Wib
Menhan AS tuding China makin agresif di Asia
Minggu, 12 Juni 2022 12:01 Wib
WNA Amerika Serikat dan Taiwan di Jateng ajukan diri jadi WNI
Sabtu, 28 Mei 2022 6:17 Wib
Pekerja migran korban ledakan gas asal Semarang dapatkan santunan BPJAMSOSTEK
Kamis, 17 Maret 2022 14:23 Wib
Beijing denda 7-Eleven Rp336 juta karena penyebutan Taiwan
Sabtu, 8 Januari 2022 16:19 Wib
Nikaragua ceraikan Taiwan, beralih ke China
Jumat, 10 Desember 2021 8:47 Wib
China sebut AS ancam perdamaian ketika kapal perang lintasi Selat Taiwan
Rabu, 19 Mei 2021 12:12 Wib