Baca juga: Jateng minta perpanjangan kuota 500 KPR ASN
Nilai transaksi pada pameran perumahan di Demak mencapai Rp2,42 miliar
Demak (ANTARA) -
Pemerintah Kabupaten Demak, Jawa Tengah, mencatat nilai transaksi selama pameran perumahan yang berlangsung di Wisma Halim Demak yang berlangsung sejak 9-12 Agustus 2024 yang diikuti belasan pengembang perumahan dari berbagai daerah mencapai Rp2,42 miliar.
"Nilai transaksi yang tercatat memang belum sesuai harapan, tetapi karena pameran ini juga baru pertama kali tentunya nanti akan dikemas menjadi lebih menarik dan banyak pengunjungnya," kata Sekretaris Daerah Kabupaten Demak Akhmad Sugiharto ditemui di sela-sela penutupan Demak Expo Perumahan 2024 di Wisma Halim Demak, Senin.
Pemkab Demak, kata dia, tentunya akan mengupayakan kegiatan serupa digelar lagi, mengingat terdapat berbagai macam produk perumahan berkualitas dan terjangkau serta penunjangnya yang bisa memudahkan masyarakat untuk memilih.
Kesempatan tersebut, imbuh dia, juga menjadi ajang pertemuan antara Pemerintah Kabupaten Demak, pengembang perumahan, perbankan, perusahaan, notaris, dan semua pihak yang terlibat, berkolaborasi dan bersinergi membantu masyarakat Kabupaten Demak semakin mudah memperoleh rumah hunian yang menjadi impian keluarga.
"Tentunya pameran ini juga mendukung program pemenuhan kebutuhan rumah layak huni bagi masyarakat di Kabupaten Demak," ujarnya.
Sementara bagi pengembang, perbankan, perusahaan, dan pihak lain yang terlibat, kata dia, juga semakin mudah dalam memasarkan dan mempublikasi produk yang dimiliki untuk menarik konsumen, sehingga perputaran ekonomi semakin berkembang terutama di bidang properti.
Pelaksana tugas Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Dinperkim) Kabupaten Demak Nanang Tasunar David Narutomo menambahkan bahwa pameran ini diikuti 17 pengembang perumahan dari 50-an perusahaan yang melakukan pembangunan di Kabupaten Demak, serta perbankan yang melayani akad kredit bagi masyarakat yang berminat, serta perusahaan pendukung.
Ia mengakui sasaran utamanya merupakan generasi milenial dan generasi Z sebagai pangsa pasarnya, namun karena baru pertama kali digelar masih banyak masyarakat yang belum mengetahui kegiatan ini.
"Tentunya ini akan menjadi bahan evaluasi, sehingga kedepan ketika digelar kembali akan mengemas menjadi lebih menarik dan banyak diketahui masyarakat luas," ujarnya.
Selain itu, kata dia, acara serupa juga bisa dikolaborasikan dengan kegiatan lain, seperti pameran UMKM dan lainnya.
Baca juga: Jateng minta perpanjangan kuota 500 KPR ASN
Baca juga: Jateng minta perpanjangan kuota 500 KPR ASN