Magelang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Magelang, Jawa Tengah mendorong pengendalian hama tikus di Desa Banyuwangi, Bandongan, karena pertanian menjadi sektor penting dalam menyediakan pangan, dimana pangan berperan vital dalam kehidupan.
Wakil Bupati Magelang Sahid di Magelang, Kamis mengatakan, gangguan dalam proses penyediaan pangan yang antara lain ditandai dengan munculnya hama penyakit tanaman seperti penggerek batang, kresek, busuk batang, tungro, wereng batang coklat dan tikus perlu disikapi dan ditindaklanjuti secara tepat dan cepat.
Menurut dia, tikus merupakan salah satu hama utama yang mengganggu pada budidaya tanaman padi. Di mana tikus bisa menjadi pengganggu di sembarang umur pertanaman padi, terlebih pada saat kondisi tanaman tengah bunting. Waktu dan metode pengendalian yang tepat perlu dipertimbangkan.
Saat paling tepat melakukan pengendalian tikus adalah ketika lahan pertanian dalam kondisi bera (belum ada pertanaman) sehingga metode pengumpanan bisa dilakukan dan pertanaman pada musim berikutnya bisa lebih aman dan terjaga.
Ia menyampaikan, dengan usia tanaman campuran dalam satu hamparan maka pengendalian hama tikus harus memadukan beberapa metode yang tepat agar dapat berhasil sesuai dengan yang diharapkan.
Metode pengendalian hama tikus tersebut diantaranya, pengumpanan, tanaman perangkap, pemasangan Trap Barrier Sytem (TBS), pengemposan dan pemasangan rumah burung hantu (Rubuha) serta menjaga kelangsungan hidup predator/musuh alami dari tikus.
Terkait hal tersebut, Pemerintah Kabupaten Magelang pada tahun ini telah memfasilitasi 21 unit Rubuha untuk bisa terpasang di lahan usaha tani yang rawan gangguan tikus di 21 Kecamatan.
"Harapannya secara mandiri akan diikuti oleh pemerintahan desa, petani atau kelompok tani untuk menambah jumlah Rubuha yang terpasang dan kemudian menjaga keberlangsungan hidup dari burung hantu yang bersarang di dalamnya," katanya.
Dengan adanya Rubuha dan kemudian ditempati oleh burung hantu pengendalian tikus akan semakin efektif mengingat sebagian besar wilayah Kabupaten Magelang merupakan perbukitan berupa lereng yang berdekatan dengan sumber dan aliran air yang menjadi lokasi nyaman bagi tikus untuk bersembunyi.
"Oleh karena itu, pada hari ini kita akan melakukan pengendalian hama tikus dengan metode pengumpanan dan pengemposan. Mari kita laksanakan bersama-sama sembari selalu berharap semoga usaha ini mendapatkan ridho dari Allah SWT sehingga tikus bisa terkendalikan dan mendapatkan hasil panen yang berlimpah," katanya.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Magelang, Romza Ernawan mengatakan gerakan pengendalian hama tikus ini sudah dilakukan secara masif bersama dengan petugas pengamat organisme pengganggu tanaman di Kabupaten Magelang, bekerja sama dengan penyuluh dan kelompok tani.
Namun demikian, menurut dia situasi kondisi iklim sekarang ini yang mana terjadi panas hujan yang tidak menentu menyebabkan kondisi ideal untuk perkembangan hama tikus, apalagi Kecamatan Bandongan merupakan salah satu kecamatan yang endemik tikus karena ketersediaan air yang melimpah, serta adanya pola tanam padi-padi pantun di Desa Banyuwangi yang berkesinambungan ketersediaan pangan untuk hama tikus.
"Kami berharap untuk teman-teman petani agar lebih memperhatikan pola tanam padi di Desa Banyuwangi," katanya.
Ia menganjurkan agak dilakukan pola tanam yang serentak untuk mengurangi serangan hama tikus.
Baca juga: Pemkab Magelang dorong gerakan pengendalian hama tikus