Purbalingga antisipasi lonjakan wisatawan pada Tahun Baru Imlek
Purbalingga (ANTARA) - Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Dinporapar) Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, mengantisipasi kemungkinan terjadinya lonjakan wisatawan pada libur panjang akhir pekan 8-11 Februari yang berkaitan dengan peringatan Isra Miraj, cuti bersama, dan Tahun baru Imlek.
"Kami sudah berkoordinasi dengan pengelola destinasi wisata terkait dengan adanya lonjakan wisatawan pada libur panjang akhir pekan mendatang, terlebih saat sekarang musim hujan," kata Kepala Bidang Pariwisata Dinporapar Kabupaten Purbalingga Sumarsono di Purbalingga, Rabu.
Dalam hal ini, kata dia, pengelola destinasi wisata diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi seiring dengan peningkatan curah hujan yang terjadi sejak beberapa waktu terakhir.
Menurut dia, hal itu dilakukan mengingat sebagian besar destinasi wisata di Purbalingga merupakan wisata alam.
"Jadi, jangan semata-mata karena libur panjang, banyak pengunjung. Faktor keamanan tetap harus diprioritaskan karena cuaca sering hujan seperti saat ini, waspadai terjadinya hal-hal yang tidak kita inginkan," katanya menegaskan.
Ia memperkirakan kunjungan wisatawan ke Purbalingga akan melonjak pada libur panjang akhir pekan mendatang meskipun dalam suasana menjelang pemungutan suara Pemilu 2024.
Menurut dia, momentum Pemilu 2024 tidak berpengaruh signifikan terhadap keinginan masyarakat untuk berwisata.
Kendati demikian, dia mengatakan pihaknya tidak menargetkan jumlah wisatawan yang berkunjung pada libur panjang akhir pekan tersebut.
"Setiap destinasi tentunya punya target masing-masing, dan kami tidak tahu secara perbandingannya. Namun yang pasti pemasukan dunia pariwisata itu ketika momentum lebaran, Natal dan tahun baru, libur sekolah, dan libur panjang akhir pekan," katanya.
Disinggung mengenai target jumlah kunjungan wisatawan ke Purbalingga pada 2024, dia mengatakan pihaknya tidak berani menargetkan terlalu tinggi karena selain adanya momentum pemilu, pada 2024 juga ada pemilihan kepala daerah (pilkada) meskipun sebenarnya tidak berdampak signifikan terhadap kunjungan wisatawan.
"Jadi targetnya naik tapi tidak banyak, ya sekitar 2,4 juta hingga 2,5 juta wisatawan, atau sedikit meningkat dari tahun 2023 yang sebesar 2.350.000 wisatawan," kata Sumarsono.
Baca juga: Pernak-pernik Tahun Baru Imlek mulai diburu
"Kami sudah berkoordinasi dengan pengelola destinasi wisata terkait dengan adanya lonjakan wisatawan pada libur panjang akhir pekan mendatang, terlebih saat sekarang musim hujan," kata Kepala Bidang Pariwisata Dinporapar Kabupaten Purbalingga Sumarsono di Purbalingga, Rabu.
Dalam hal ini, kata dia, pengelola destinasi wisata diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi seiring dengan peningkatan curah hujan yang terjadi sejak beberapa waktu terakhir.
Menurut dia, hal itu dilakukan mengingat sebagian besar destinasi wisata di Purbalingga merupakan wisata alam.
"Jadi, jangan semata-mata karena libur panjang, banyak pengunjung. Faktor keamanan tetap harus diprioritaskan karena cuaca sering hujan seperti saat ini, waspadai terjadinya hal-hal yang tidak kita inginkan," katanya menegaskan.
Ia memperkirakan kunjungan wisatawan ke Purbalingga akan melonjak pada libur panjang akhir pekan mendatang meskipun dalam suasana menjelang pemungutan suara Pemilu 2024.
Menurut dia, momentum Pemilu 2024 tidak berpengaruh signifikan terhadap keinginan masyarakat untuk berwisata.
Kendati demikian, dia mengatakan pihaknya tidak menargetkan jumlah wisatawan yang berkunjung pada libur panjang akhir pekan tersebut.
"Setiap destinasi tentunya punya target masing-masing, dan kami tidak tahu secara perbandingannya. Namun yang pasti pemasukan dunia pariwisata itu ketika momentum lebaran, Natal dan tahun baru, libur sekolah, dan libur panjang akhir pekan," katanya.
Disinggung mengenai target jumlah kunjungan wisatawan ke Purbalingga pada 2024, dia mengatakan pihaknya tidak berani menargetkan terlalu tinggi karena selain adanya momentum pemilu, pada 2024 juga ada pemilihan kepala daerah (pilkada) meskipun sebenarnya tidak berdampak signifikan terhadap kunjungan wisatawan.
"Jadi targetnya naik tapi tidak banyak, ya sekitar 2,4 juta hingga 2,5 juta wisatawan, atau sedikit meningkat dari tahun 2023 yang sebesar 2.350.000 wisatawan," kata Sumarsono.
Baca juga: Pernak-pernik Tahun Baru Imlek mulai diburu