Boyolali (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali segera melakukan kegiatan imunisasi secara serentak kepada anak usia nol hingga tujuh tahun di wilayahnya, untuk mengantisipasi adanya kasus kejadian luar biasa (KLB) polio yang disebabkan karena virus di wilayah Klaten, Jawa Tengah.
Polio tersebut adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus yang bisa dicegah dengan pemberian imunisasi. Penyebab polio adalah virus polio biasanya penularan melalui kontak langsung atau mengkonsumsi atau manakan yang terkontaminasi dengan BAB yang mengandung virus polio, kata Kepala Dinkes Boyolali dokter Puji Astuti di Boyolali, Selasa.
Namun, pengidap polio bisa menularkan polio kepada orang lain. Polio itu, tidak ada obatnya, jadi dapat dicegah hanya dengan imunisasi. Gejala polio tersebut biasanya diikuti dengan gejala sisa yaitu adanya kelumpuhan atau kelemahan pada anggota gerak.
"Jadi polio yang dapat menyebabkan kelumpuhan, namun mudah dicegah dengan vaksin polio. Polio ditularkan melalui air dan makanan yang terkontaminasi atau kontak dengan orang yang terinfeksi." kata Puji Astuti.
Puji Astuti mengatakan Dinkes Boyolali terkait kasus polio sedang melakukan pendataan dan rencana melakukan imunisasi kepada anak usia 0-7 tahun, sebanyak 106.642 anak, pada tanggal 15 Januari, untuk mencegah adanya kasus polio tersebut.
"Kami melakukan hal itu, menindaklanjuti kasus polio yang terjadi di Kabupaten Klaten yang berbatasan dengan Boyolali," kata Puji.
Kendati demikian, kata dia, untuk Kabupaten Boyolali hingga saat ini, belum ada terdeteksi kasus polio. Tapi, Dinkes Boyolali segera menindaklanjuti adanya kasus lumpuh layu akut di Kabupaten Klaten, Jateng, dan Madura, Jawa Timur.
Dinkes Boyolali rencana melakukan imunisasi secara serentak dan dilakukan selama dua putaran sebagai respon dari kasus polio tersebut.
Dinkes Boyolali sebagai langkah antisipasi segera melakukan imunisasi polio sebanyak dua kali. Imunisasi tersebut dilakukan secara nasional. Sedangkan, di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), akan dilakukan serentak, pada tanggal 15 Januari mendatang.
Menurut dia, pada kegiatan imunisasi tersebut anak bakal diberikan novel oral polio vaccine tipe dua yang diberikan untuk usia 0 sampai 7 tahun tanpa memandang status imunisasi.
Namun, untuk logistik imunisasi polio masih menunggu dari Dinkes Provinsi Jateng. Kabupaten Boyolali, hingga saat ini, belum terdeteksi adanya kasus polio pada anak.
Dia berharap dengan adanya imunisasi nanti warga Boyolali tidak ada yang terdampak kasus polio. Pihaknya berharap dengan adanya imunisasi di Boyolali tidak ada kasus polio.*
Berita Terkait
Sinergi BPJS Kesehatan Purwokerto dan Dinkes optimalkan kualitas layanan peserta JKN
Kamis, 2 Mei 2024 9:27 Wib
Dinkes catat kasus penyakit DBD di Boyolali mulai berkurang
Kamis, 25 April 2024 8:46 Wib
Dinkes dukung BPJS Kesehatan Purwokerto dalam pencapaian KBK FKTP
Kamis, 28 Maret 2024 16:38 Wib
Dinkes Wonosobo antisipasi peredaran makanan tidak layak konsumsi
Kamis, 28 Maret 2024 8:51 Wib
Dinkes: Layanan bagi lansia bagian standar pelayanan minimal kesehatan
Selasa, 26 Maret 2024 19:55 Wib
Dinkes Boyolali sebut kasus DBD 2024 meningkat dibanding 2023
Selasa, 26 Maret 2024 11:33 Wib
Dinkes Temanggung minta warga tetap waspada DBD
Senin, 25 Maret 2024 18:48 Wib
Tren kasus DBD Boyolali 2024 terus menurun
Sabtu, 23 Maret 2024 17:07 Wib