Semarang (ANTARA) - Kota Semarang kini memiliki dokter ahli psikosomatik paliatif yang siap memberikan layanan kesehatan holistik dan komprehensif kepada masyarakat.
Kehadiran dokter spesialis ini menjadikan pelayanan kesehatan di Ibu Kota Jawa Tengah ini semakin berkualitas sehingga dapat meningkatkan mutu hidup pasien yang mengalami gangguan psikosomatik dan memerlukan perawatan paliatif.
Psikosomatik paliatif merupakan pendekatan medis untuk mengetahui hubungan antara kondisi fisik dan kesehatan mental seseorang. Gangguan psikosomatik melibatkan interaksi kompleks antara faktor psikologis dan fisik sehingga memerlukan perawatan khusus yang mengintegrasikan aspek psikologis, sosial, dan spiritual.
Melalui kehadiran dokter ahli psikosomatik paliatif, diharapkan pasien mendapatkan perawatan holistik yang lebih efektif. Sedangkan perawatan paliatif adalah pendekatan medis yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien yang menghadapi penyakit kritis, terminal, atau kronis yang tidak dapat disembuhkan. Tujuan utamanya adalah untuk meredakan gejala, mengurangi penderitaan, dan membantu pasien dan keluarga menghadapi proses akhir kehidupan dengan nyaman dan bermartabat.
Perawatan paliatif bukanlah pengobatan yang mengarah pada penyembuhan, tetapi lebih fokus pada kualitas hidup dan kenyamanan pasien. Pada beberapa kasus, perawatan paliatif dapat digabungkan dengan perawatan khusus lainnya untuk meningkatkan kualitas hidup pasien yang sedang menghadapi kondisi medis yang serius.
Manfaat lain yang ditawarkan oleh kehadiran dokter ahli psikosomatik paliatif di Kota Semarang adalah adanya pemahaman yang lebih mendalam tentang bagaimana stress dan kondisi emosional yang berhubungan dengan penyakit dapat mempengaruhi perjalanan penyakit itu sendiri.
Dengan mendeteksi dan mengatasi masalah psikologis yang mungkin timbul, pasien memiliki peluang lebih baik untuk menghadapi tantangan medis yang dihadapinya.
Wisudawan terbaik UI
Menjadi sebuah kebanggaan seorang putra asli Semarang, di usia yang masih muda yaitu 34 tahun, telah meraih gelar Konsultan Psikosomatik Paliatif (KPsi) dengan menempuh masa pendidikan selama 20 bulan dari target pendidikan 24 bulan sehingga mendapatkan penghargaan dengan predikat cumlaude terbaik (IPK 3,94) dari Universitas Indonesia.
Sosok itu adalah dr. Yanuar Ardani, M.Kes, Sp.PD, K-Psi. Ia telah menunjukkan dedikasi, semangat, dan prestasi akademik yang luar biasa sepanjang perjalanan pendidikannya, yang membuatnya layak menerima penghargaan ini. Sebagai seorang praktisi medis, dr. Yanuar selalu menunjukkan komitmen tinggi terhadap pembelajaran dan inovasi di bidang kedokteran.
Selama masa kuliahnya, dr. Yanuar secara konsisten menunjukkan kinerja yang luar biasa, meraih penghargaan atas karya penelitiannya yang teladan, serta berkontribusi secara signifikan dalam kemajuan ilmu kedokteran khususnya dalam ilmu psikosomatik paliatif.
Dari sekian banyak prestasi yang telah dicapai, ia senantiasa aktif melakukan publikasi baik nasional maupun internasional serta memperoleh HAKI (hak kekayaan intelektual) dalam terapi musik.
Dedikasinya tidak hanya pada perawatan pasien, namun semangatnya dalam mengejar ilmu pengetahuan menjadikannya contoh teladan bagi rekan-rekannya dan calon profesional kedokteran.
Penghargaan cumlaude ini menjadi bukti atas komitmen dr. Yanuar terhadap prestasi akademik yang gemilang, menunjukkan kemampuannya untuk mempertahankan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yang tinggi sambil aktif berpartisipasi dalam penelitian dan pelayanan masyarakat.
Praktik di RS Kariadi
Dalam perjalanan panjang menuju pengembangan karier dan pemberdayaan masyarakat, dr. Yanuar Ardani, M.Kes, Sp.PD, K-Psi telah berpraktik di RSUP Dr. Kariadi dan Klinik Esensia Semarang, sembari meneruskan pendidikan pascasarjananya pada tingkat S-3.
Tidak hanya berfokus pada praktek medis, dr. Yanuar juga memiliki semangat dalam mengembangkan ilmu kedokteran. Keputusan untuk meneruskan pendidikan pascasarjana hingga tingkat S-3 adalah langkah besar yang menggambarkan ketekunan, dedikasi, dan keinginannya untuk terus berkontribusi pada kemajuan ilmiah dan perawatan kesehatan.
Kesehariaannya selain melayani masyarakat dengan berpraktik juga aktif sebagai tenaga pendidik atau dosen di bagian ilmu penyakit dalam Universitas Diponegoro.
Tanggapan Pasien
Seorang pasien atas nama BS, 66 tahun, mengidap penyakit kanker paru metastasis yang sedang menjalani kemoterapinya.
Ia menyampaikan, “Saya berterima kasih setelah mendapat perawatan paliatif dari dr. Yanuar, saya jauh merasa lebih baik. Ketakutan akan penyakit dapat berkurang, sehingga saya mampu semangat dan bertekad untuk fokus pada pengobatan saya."
Setelah dr. Yanuar berpraktik di RS Dr. Kariadi Semarang dan Klinik Esensia untuk melayani pasien, manfaatnya sangat dirasakan terutama bagi kesehatan jiwa pasien yang membutuhkan perawatan baik untuk meningkatkan kualitas hidup pasien serta berfokus dalam meringankan gejala yang disebabkan oleh kondisi psikis.
Pengurus PKPI Pusat, dr. Hamzah Shatri, Sp. PD-Kpsi, M. Epid menyatakan, “Saya merasa senang dr. Yanuar bisa turut membantu pelayanan paliatif di Kota Semarang."
Hamzah dengan senang dan bangga saat dijumpai dalam sebuah kegiatan Wisuda dan Lepas Sambut Dokter Spesialis FK UI. Ia berharap prestasi gemilang dr. Yanuar Ardani, M.Kes, Sp.PD, K-Psi menginspirasi para praktisi medis dan calon-calon ahli kedokteran dengan minat psikosomatik dan paliatif di Semarang untuk juga ikut mempelajari dan mengikuti jejak dr. Yanuar. ***
Berita Terkait
Dokter THT sukses jalani operasi katarak dengan JKN
Kamis, 5 Desember 2024 17:45 Wib
Pemerintah lengkapi dokter ahli di Emirates Indonesia Cardiology Hospital Solo
Sabtu, 23 November 2024 17:50 Wib
Polisi gandeng dokter RSCM untuk usut kasus aborsi anak Nikita Mirzani
Selasa, 22 Oktober 2024 16:51 Wib
Dokter sebut osteoporosis perlu dicegah sejak dini
Sabtu, 19 Oktober 2024 15:37 Wib
PPDS Anestesi Undip segera dibuka kembali
Kamis, 10 Oktober 2024 22:55 Wib
IDAI minta pemerintah perhatikan gizi dua tahun pertama kehidupan bayi
Senin, 30 September 2024 20:43 Wib
IDAI imbau satu dokter anak ampu dua puskesmas
Senin, 30 September 2024 20:16 Wib
Investigasi perundungan mahasiswi PPDS Undip, Kemenkes-RSUP dr Kariadi ikut bertanggung jawab
Minggu, 8 September 2024 16:31 Wib