Surabaya (ANTARA) - Tim mahasiswa Universitas Airlangga (Unair) Surabaya menciptakan hand sanitizer ramah lingkungan yang terbuat dari bahan dasar limbah endoskeleton cumi-cumi dan hasil laut Chlorella vulgaris yang diberi nama nama CoLD-Spray.
Inovasi tersebut diciptakan oleh Moch Aqilah Herdiansyah (FST 2020), Desi Ramadhani (2020), Diaz Samsun Alif (FTMM 2020), Javan Hammurabi Rumi (FTMM 2020), Laily Fathu Agustina Rifa’ah (FEB 2021), dan Angela Maharani Sarita (FEB 2021).
"Limbah endoskeleton mengandung senyawa kitin dan kitosan yang memiliki sifat antibakteri dan antioksidan yang baik. Hasil laut Chlorella vulgaris juga memiliki sifat antioksidan yang bermanfaat untuk melindungi kulit manusia dari berbagai macam penyakit," kata ketua tim Moch Aqilah di Surabaya, Jumat.
Kombinasi dan kultur kedua bahan tersebut dapat menghasilkan lebih banyak biomassa sehingga dapat membantu mewujudkan poin-poin Sustainable Development Goals (SDGs).
"Produk ini memiliki aktivitas antioksidan dan antibakteri yang bisa dipakai baik pada tangan maupun permukaan objek. Harapannya, dengan adanya produk ini dapat membantu masyarakat dalam menjaga kesehatan tubuh utamanya dari sinar UV (Ultraviolet) dan bakterial yang ada pada objek sekitar kulit," tuturnya.
Inovasi tersebut meraih medali perak dalam kompetisi Arau International Creativity Exhibition (ACE) 2023 di Kuala Lumpur, Malaysia.
Lomba tersebut diselenggarakan oleh Universiti Malaysia Perlis (UniMAP) yang berkolaborasi dengan World Invention Intellectual Property Association (WIIPA) selama tiga hari pada Jumat (18/8) sampai Minggu (20/8).
Mahasiswa prodi Biologi itu menyampaikan bahwa dalam kompetisi tim baik itu nasional maupun internasional membutuhkan konsistensi dan kerja sama antar anggota. Untuk melakukan hal tersebut perlu adanya kesadaran dan tanggung jawab dari setiap anggota tim.
"Tim yang hebat adalah tim yang saling melengkapi kekurangan antar anggotanya dan memperbaikinya sehingga menghasilkan karya yang luar biasa serta bermanfaat bagi sekitarnya. Kami juga tidak lupa ingin mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing kami Bu Ayu Lana Nafisyah SPi MSc PhD yang telah membantu proses dan perjalanan kami," ujar Aqilah.
Ia dan tim sangat bersyukur dan senang karena dapat mengikuti kompetisi internasional. Menurut mereka, kompetisi internasional sangat menarik karena selain belajar tentang inovasi produk, mereka juga belajar budaya dan pola pikir masyarakat negara lain.
Baca juga: Saat Direksi ANTARA berbagi pengalaman dengan sejumlah mahasiswa Unsoed
Berita Terkait
Diversifikasi olahan susu tingkatkan pendapatan masyarakat
Rabu, 24 Agustus 2022 21:12 Wib
Epidemiolog: Jangan sepelekan Omicron
Selasa, 1 Februari 2022 11:09 Wib
J.E. Sahetapy tutup usia
Selasa, 21 September 2021 17:01 Wib
Hasil uji praklinik pertama vaksin Unair diklaim menjanjikan
Rabu, 18 Agustus 2021 17:01 Wib
BPOM: Izin penggunaan darurat Vaksin Unair ditargetkan semester I 2022
Rabu, 18 Agustus 2021 14:43 Wib
Vaksin Merah Putih disebutkan siap digunakan awal 2022
Minggu, 30 Mei 2021 20:26 Wib
Ilmuwan Unair temukan mutasi virus corona baru di Surabaya
Selasa, 1 September 2020 16:17 Wib
Sekjen MUI dukung obat COVID-19 karya anak bangsa diberi izin edar
Minggu, 16 Agustus 2020 12:34 Wib