Semarang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mendorong pembangunan infrastruktur berupa reaktivasi jalur rel kereta api di wilayah Kendal, Demak, Ungaran, Semarang, Purwodadi (Kedungsepur) untuk mempermudah mobilitas masyarakat dan akses perekonomian daerah.
“Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Jateng diharapkan kian meningkat,” kata Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Sumarno di Semarang, Kamis.
Sekda menjelaskan, keberadaan jalur-jalur kereta api di wilayah Kedungsepur saat ini tidak aktif, namun jika jalur yang merupakan bagian dari transportasi yang efektif dan efisien itu diaktifkan kembali dan dilengkapi kereta api energi listrik, maka transportasi sebagai daerah penyangga ibu kota Provinsi Jateng akan berkembang.
"Jalur-jalur kereta api kita sebagian mati dan itu eman-eman karena itu sebetulnya bagian dari transportasi yang efisien dan efektif, apalagi ke depan kereta api bisa menggunakan energi listrik dan lebih mudah dari kendaraan lain,” ujarnya.
Sekda berharap pihak terkait bersama memikirkan angkutan aglomerasi transportasi di wilayah Kedungsepur.
Kendati demikian, dirinya menyebut pengembangan pembangunan di kawasan Kedungsepur sudah masif sehingga harus juga memikirkan mobilitas atau permindahan manusia dari Kota Semarang ke Kendal, Demak, Ungaran, Purwodadi dan sebaliknya.
Apalagi, lanjut dia, sebagian besar masyarakat yang berada di Kota Semarang berasal dari luar Semarang seperti halnya kondisi Daerah Khusus Ibukota Jakarta dan daerah-daerah sekitarnya yakni Bekasi, Depok, Bogor, dan Tangerang.
Menurutnya, kondisi mobilitas manusia dari daerah Jabodetabek menuju Jakarta juga akan terjadi di Semarang, Kedungsepur, dan kota-kota lainnya.
“Pengembangan transportasi di berbagai kota juga sangat masif, sehingga pengembangan diharapkan dapat berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi, membuka lapangan pekerjaan, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” katanya.