Solo (ANTARA) - Mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta yang tergabung dalam Grup Riset Program Studi (Prodi) D-3 Teknik Mesin Sekolah Vokasi (SV) menciptakan alat tepat guna untuk produsen sangkar burung di Desa Sambi, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.
Ketua Grup Riset Prodi D-3 Teknik Mesin Sekolah Vokasi Hammar Ilham Akbar di Solo, Selasa, mengatakan alat teknologi tepat guna tersebut berupa mesin serut bambu.
Ia mengatakan pembuatan sangkar burung menjadi usaha yang menjanjikan di tengah peningkatan penggemar burung.
Meski demikian, menurut dia, para perajin mengalami kendala dalam produksi, salah satunya keterbatasan alat produksi.
Ia mengatakan dengan proses produksi yang masih manual di tengah potensi saat ini dan permintaan pasar yang meningkat, sulit memenuhi permintaan tersebut.
"Kondisi ini yang melatarbelakangi kami untuk menciptakan alat serut bambu untuk mempercepat produksi sangkar burung di Dusun Srimulyo," katanya.
Ia mengatakan mesin serut bambu tersebut mudah dioperasikan, aman bagi operator, dan berhasil meningkatkan tiga kali jumlah batang jeruji dalam satu kali proses penyerutan dibandingkan dengan cara manual.
Mesin serut bambu tersebut dibuat dengan mempertimbangkan standar alat untuk produksi dan keselamatan pengguna. Mesin didesain dengan kapasitas sekitar 200 tusuk/jam dengan kebutuhan listrik 750 watt.
"Proses penyerutan bambu dari penampang persegi panjang menjadi bulat berjalan secara langsung ketika batang bambu keluar dari rol dan masuk ke dalam pisau penyerut. Hal tersebut karena putaran rol pendorong terhubung secara langsung dengan roda gigi dan pisau penyerut terhubung dengan roda gila (flywheel)," katanya.
Putaran pisau penyerut enam kali dari putaran rol pendorong sehingga batang bambu yang keluar dari pisau penyerut berubah bentuk menjadi bulat, sesuai bentuk batang jeruji sangkar burung.
Ia mengatakan kegiatan tersebut bermitra dengan Industri Rumah Tangga (IRT) Kelompok Kerajinan Pembuatan Jeruji Bambu Dusun Srimulyo, Desa Sambi, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen.
Ia mengatakan kelompok tersebut juga melakukan pendampingan kepada mitra dari instalasi alat, praktik langsung di lapangan hingga pelatihan untuk perawatan alat.
Baca juga: PKB usul kontes burung kicau jadi cabang olaharaga pada PON XXI
Baca juga: Penyelundupan 212 ekor burung ke Jateng kembali digagalkan
Berita Terkait
7.975 calon mahasiswa ikuti UTBK SNBT 2024 di Untidar
Jumat, 26 April 2024 16:23 Wib
Mahasiswa TI USM, Zalfa Destian, juara Lomba U-Connect 2024
Jumat, 26 April 2024 9:35 Wib
UMP salurkan laptop-tablet dari Kemendikbudristek untuk fasilitas mahasiswa
Kamis, 25 April 2024 19:54 Wib
BEM Unsoed desak rektorat evaluasi kenaikan UKT bagi mahasiswa baru
Kamis, 25 April 2024 15:50 Wib
18.542 calon mahasiswa akan ikuti UTBK di Unsoed
Rabu, 24 April 2024 22:40 Wib
18 mahasiswa USM berlaga pada Lomba Onmipa 2024 tingkat wilayah
Rabu, 24 April 2024 18:58 Wib
Membangun masa depan bersama Pendidikan Geografi UMP, pilihan cerdas mahasiswa baru
Rabu, 24 April 2024 15:52 Wib
UMP peroleh posisi unggul di Jawa Tengah dalam Program Kreativitas Mahasiswa
Senin, 22 April 2024 14:20 Wib