Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen meminta anggota Gabungan Perusahaan Farmasi Indonesia (GPFI) Jateng ikut menyosialisasikan produk-produk farmasi dalam negeri kepada masyarakat.
"Saya berharap GPFI menemukan langkah dan strategi untuk mengatasi berbagai kendala produksi obat-obatan, salah satunya strategi untuk bisa membuat bahan baku obat di dalam negeri," katanya di Semarang, Kamis.
Ia menjelaskan bahwa pemerintah terus memberikan dukungan bagi industri farmasi dan alat kesehatan dalam negeri.
Pemprov Jateng juga berupaya mendorong peningkatan obat asli Indonesia seperti jamu, obat herbal terstandar (OHT), serta fitofarmaka.
"Beberapa kali saya dampingi Menteri Kesehatan keliling jateng untuk promosi produk farmasi, dan alkes dalam negeri, kami harap bisa disosialisasikan," ujarnya.
Selain itu, Wagub juga meminta GPFI menjalin kebersamaan dan kesinambungan antara industri-industri farmasi yang ada di Jateng.
Ketua Umum GPFI Tirto Kusnadi mengungkapkan, produksi obat-obatan di Indonesia telah dilakukan hampir seluruhnya oleh perusahaan dalam negeri sehingga harga obat-obatan di Indonesia dinilai relatif lebih murah dibanding negara lainnya.
"Ini merupakan komitmen anggota kami, bahwa penyediaan obat ini sangat penting, sangat diharapkan oleh masyarakat yang diorganisasikan oleh kementerian kesehatan, BPOM agar obat tersedia cukup," katanya.