Belasan anggota geng motor yang hebohkan Alun-alun Banyumas ditangkap
Purwokerto (ANTARA) - Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Kepolisian Resor Kota (Polresta) Banyumas menangkap belasan anggota geng motor karena telah meresahkan warga Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
"Seperti yang kita ketahui bahwa ada sekelompok anak muda yang berhenti di Alun-Alun Banyumas pada Minggu (14/8) dini hari yang kemudian viral di medsos (media sosial)," kata Kepala Polresta Banyumas Komisaris Besar Polisi Edy Suranta Sitepu di Kantor Satreskrim Polresta Banyumas, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Selasa sore.
Ia mengatakan di antara anak-anak muda tersebut diketahui ada yang membawa senjata tajam, sehingga hal itu membuat warga menjadi resah.
Bahkan, pihaknya banyak menerima laporan dari masyarakat yang khawatir keberadaan geng motor tersebut makin berkembang jika tidak ditindak.
"Berdasarkan informasi tersebut, kami melakukan penyelidikan. Kami mengumpulkan keterangan dari para saksi," katanya.
Kombes Edy mengatakan pihaknya juga mengidentifikasi kendaraan-kendaraan yang saat itu ada di tempat kejadian perkara.
Penyelidikan tersebut dilakukan Satreskrim Polresta Banyumas sejak Senin (15/8) malam.
"Hingga akhirnya hari ini (16/8) kami dapat mengamankan 16 orang yang kami duga sebagai pelaku," katanya.
Dari 16 orang itu, kata dia, sebanyak lima orang diketahui tidak membawa senjata tajam, sehingga yang bersangkutan diperiksa sebagai saksi.
Sementara terhadap 11 orang lainnya masih dilakukan pemeriksaan terkait dengan senjata tajamnya.
"Ini kami masih berproses, masih kami lakukan pemeriksaan, masih kami lakukan pendalaman, dan terhadap 16 (orang) itu juga kami lakukan cek urine," katanya.
Menurut dia, pengecekan urine tersebut untuk mengetahui apakah tindakan 16 anak-anak muda itu dilakukan karena mereka mengonsumsi obat-obatan terlarang dan sebagainya.
Lebih lanjut, Kombes Edy mengatakan senjata tajam yang dibawa anak-anak muda itu berbagai jenis, antara lain celurit, samurai, dan sebagainya.
"Ini masih kami identifikasi, ini masih kami kelompokkan. Nanti apabila sudah lengkap, kita akan laksanakan press conference untuk menginformasikan perkembangannya," kata Kapolresta.
Kendati demikian, dia mengatakan 16 anak-anak muda itu ditangkap di Kabupaten Cilacap, Jateng, dan mereka berasal dari berbagai geng motor.
"Mereka menamakan dirinya geng motor, ada Geng Aliansi, ada Geng Warrior, dan sebagainya. Ada beberapa yang masih kami lakukan pengejaran," katanya menjelaskan.
Dalam hal ini, kata dia, pihaknya masih melakukan identifikasi terhadap siapa saja yang ikut aksi pada Minggu (14/8) dini hari dan selanjutnya dilakukan pengejaran.
Selain itu, pihaknya juga masih melakukan identifikasi terhadap 16 orang yang ditangkap guna mengetahui usia masing-masing.
"Kami masih identifikasi, mana yang anak, mana yang dewasa. Yang anak, ada," tegasnya.
Disinggung mengenai kemungkinan adanya tindak pidana yang dilakukan geng motor tersebut, Kapolresta mengatakan untuk sementara belum ada karena gerombolan itu seperti melakukan unjuk kekuatan.
"Jadi, datang kemudian ke alun-alun, di situ ada warga. Tetapi warga tidak menanggapi, sehingga mereka kembali," katanya.
Akan tetapi masalahnya, kata dia, geng motor itu mengacung-acungkan senjata tajam sehingga masyarakat menjadi resah.
"Keresahan itu yang kami jawab dengan melakukan tindakan kepada siapa pun yang coba-coba melakukan gangguan kamtibmas yang sudah kondusif di Kabupaten Banyumas," kata Kapolresta. ***2***
"Seperti yang kita ketahui bahwa ada sekelompok anak muda yang berhenti di Alun-Alun Banyumas pada Minggu (14/8) dini hari yang kemudian viral di medsos (media sosial)," kata Kepala Polresta Banyumas Komisaris Besar Polisi Edy Suranta Sitepu di Kantor Satreskrim Polresta Banyumas, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Selasa sore.
Ia mengatakan di antara anak-anak muda tersebut diketahui ada yang membawa senjata tajam, sehingga hal itu membuat warga menjadi resah.
Bahkan, pihaknya banyak menerima laporan dari masyarakat yang khawatir keberadaan geng motor tersebut makin berkembang jika tidak ditindak.
"Berdasarkan informasi tersebut, kami melakukan penyelidikan. Kami mengumpulkan keterangan dari para saksi," katanya.
Kombes Edy mengatakan pihaknya juga mengidentifikasi kendaraan-kendaraan yang saat itu ada di tempat kejadian perkara.
Penyelidikan tersebut dilakukan Satreskrim Polresta Banyumas sejak Senin (15/8) malam.
"Hingga akhirnya hari ini (16/8) kami dapat mengamankan 16 orang yang kami duga sebagai pelaku," katanya.
Dari 16 orang itu, kata dia, sebanyak lima orang diketahui tidak membawa senjata tajam, sehingga yang bersangkutan diperiksa sebagai saksi.
Sementara terhadap 11 orang lainnya masih dilakukan pemeriksaan terkait dengan senjata tajamnya.
"Ini kami masih berproses, masih kami lakukan pemeriksaan, masih kami lakukan pendalaman, dan terhadap 16 (orang) itu juga kami lakukan cek urine," katanya.
Menurut dia, pengecekan urine tersebut untuk mengetahui apakah tindakan 16 anak-anak muda itu dilakukan karena mereka mengonsumsi obat-obatan terlarang dan sebagainya.
Lebih lanjut, Kombes Edy mengatakan senjata tajam yang dibawa anak-anak muda itu berbagai jenis, antara lain celurit, samurai, dan sebagainya.
"Ini masih kami identifikasi, ini masih kami kelompokkan. Nanti apabila sudah lengkap, kita akan laksanakan press conference untuk menginformasikan perkembangannya," kata Kapolresta.
Kendati demikian, dia mengatakan 16 anak-anak muda itu ditangkap di Kabupaten Cilacap, Jateng, dan mereka berasal dari berbagai geng motor.
"Mereka menamakan dirinya geng motor, ada Geng Aliansi, ada Geng Warrior, dan sebagainya. Ada beberapa yang masih kami lakukan pengejaran," katanya menjelaskan.
Dalam hal ini, kata dia, pihaknya masih melakukan identifikasi terhadap siapa saja yang ikut aksi pada Minggu (14/8) dini hari dan selanjutnya dilakukan pengejaran.
Selain itu, pihaknya juga masih melakukan identifikasi terhadap 16 orang yang ditangkap guna mengetahui usia masing-masing.
"Kami masih identifikasi, mana yang anak, mana yang dewasa. Yang anak, ada," tegasnya.
Disinggung mengenai kemungkinan adanya tindak pidana yang dilakukan geng motor tersebut, Kapolresta mengatakan untuk sementara belum ada karena gerombolan itu seperti melakukan unjuk kekuatan.
"Jadi, datang kemudian ke alun-alun, di situ ada warga. Tetapi warga tidak menanggapi, sehingga mereka kembali," katanya.
Akan tetapi masalahnya, kata dia, geng motor itu mengacung-acungkan senjata tajam sehingga masyarakat menjadi resah.
"Keresahan itu yang kami jawab dengan melakukan tindakan kepada siapa pun yang coba-coba melakukan gangguan kamtibmas yang sudah kondusif di Kabupaten Banyumas," kata Kapolresta. ***2***