Wali Kota Magelang minta UMKM promosi produk via daring
Magelang (ANTARA) - Wali Kota Magelang Muchamad Nur Aziz meminta para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di daerah itu secara agresif mempromosikan produknya melalui daring seiring dengan perubahan pola konsumsi masyarakat akibat pandemi COVID-19.
"Pandemi yang terjadi awal 2020 lalu membuat pengusaha kecil beradaptasi dengan pola konsumsi baru. Kondisi ini menuntut UMKM untuk berpromosi lebih agresif secara online (daring)," katanya dalam keterangan tertulis di Magelang, Selasa, pada saat menjadi narasumber pelatihan Achievement Motivation Training (ATM) Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), 20 Juni 2022.
Penjualan berbagai produk mereka secara cepat, ujar dia, melalui sistem pengiriman barang. Dalam upaya pengembangan UMKM, lanjutnya, tahap penyadaran dan pembentukan perilaku mandiri sebagai suatu keniscayaan.
Ia mengatakan transformasi kemampuan organisasi atau berusaha sama vitalnya dengan penciptaan karakter pelaku usaha.
"Tugas pemerintah adalah fasilitator mengubah mindset (pola pikir) terutama bagi UMKM. Jangan dulu bangga kalau omzet UMKM itu masih di bawah Rp10 juta per bulan. Kita harus ubah mindset itu menjadikan netto (pendapatan bersih) Rp10 juta per bulan," kata dia.
Wali Kota Aziz juga mengakui ebagian pengusaha kecil mampu bertahan dan berkembang - bahkan di tengah pandemi COVID-19 - karena memanfaatkan ekosistem digital. Cara tersebut perlu terus dikembangkan untuk menjaga kelangsungan usaha mereka.
Pada kesempatan itu ia juga menginginkan UMKM setempat yang sudah sering mendapatkan pelatihan dan pendampingan dari pemerintah bisa mandiri, sehingga alokasi pelatihan bisa diteruskan kepada pelaku UMKM lainnya.
Ia menyebut tahun ini pembangunan IKM Center Kota Magelang akan selesai dan selanjutnya bisa dimanfaatkan untuk menaikkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.
"Caranya dengan menampilkan produk lokal kita yang mampu bersaing. Orang datang ke Magelang belum lengkap kalau belum ke IKM Center. Pola ini yang nanti kita bangun," katanya.
Ia mengatakan sesuai dengan jargon daerah setempat sebagai Kota Jasa maka Kota Magelang harus mampu menciptakan produk lokal yang berdaya saing tingkat nasional dan internasional.
Ke depan, ucapnya, setiap rukun warga di Kota Magelang harus berhasil menciptakan minimal satu produk khas unggulan.
"Syukur-syukur bisa lebih," katanya.
"Pandemi yang terjadi awal 2020 lalu membuat pengusaha kecil beradaptasi dengan pola konsumsi baru. Kondisi ini menuntut UMKM untuk berpromosi lebih agresif secara online (daring)," katanya dalam keterangan tertulis di Magelang, Selasa, pada saat menjadi narasumber pelatihan Achievement Motivation Training (ATM) Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), 20 Juni 2022.
Penjualan berbagai produk mereka secara cepat, ujar dia, melalui sistem pengiriman barang. Dalam upaya pengembangan UMKM, lanjutnya, tahap penyadaran dan pembentukan perilaku mandiri sebagai suatu keniscayaan.
Ia mengatakan transformasi kemampuan organisasi atau berusaha sama vitalnya dengan penciptaan karakter pelaku usaha.
"Tugas pemerintah adalah fasilitator mengubah mindset (pola pikir) terutama bagi UMKM. Jangan dulu bangga kalau omzet UMKM itu masih di bawah Rp10 juta per bulan. Kita harus ubah mindset itu menjadikan netto (pendapatan bersih) Rp10 juta per bulan," kata dia.
Wali Kota Aziz juga mengakui ebagian pengusaha kecil mampu bertahan dan berkembang - bahkan di tengah pandemi COVID-19 - karena memanfaatkan ekosistem digital. Cara tersebut perlu terus dikembangkan untuk menjaga kelangsungan usaha mereka.
Pada kesempatan itu ia juga menginginkan UMKM setempat yang sudah sering mendapatkan pelatihan dan pendampingan dari pemerintah bisa mandiri, sehingga alokasi pelatihan bisa diteruskan kepada pelaku UMKM lainnya.
Ia menyebut tahun ini pembangunan IKM Center Kota Magelang akan selesai dan selanjutnya bisa dimanfaatkan untuk menaikkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.
"Caranya dengan menampilkan produk lokal kita yang mampu bersaing. Orang datang ke Magelang belum lengkap kalau belum ke IKM Center. Pola ini yang nanti kita bangun," katanya.
Ia mengatakan sesuai dengan jargon daerah setempat sebagai Kota Jasa maka Kota Magelang harus mampu menciptakan produk lokal yang berdaya saing tingkat nasional dan internasional.
Ke depan, ucapnya, setiap rukun warga di Kota Magelang harus berhasil menciptakan minimal satu produk khas unggulan.
"Syukur-syukur bisa lebih," katanya.