Solo (ANTARA) - Perguruan tinggi perlu ambil bagian dalam mendampingi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk naik kelas, kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
"Dalam konteks ini kita melakukan satu proses dari yang kecil dulu, sekolah (perguruan tinggi) kami tugasi, melalui praktik mendampingi UKM dan membuat UKM naik kelas," katanya pada talkshow bertajuk Peran UMKM Dalam Membangun Kemandirian Ekonomi Melalui Tansformasi Digital di Gedung Ki Hajar Dewantara UNS Solo, Rabu.
Dalam hal ini, dikatakannya, UNS memiliki modal untuk bisa melakukan pendampingan kepada pelaku UMKM mulai dari produksi hingga bisa naik kelas.
"Pak Rektor bisa memberikan kesempatan (kepada mahasiswa) merdeka belajar di sana. Jadi yang mendampingi ekosistem bisnis adalah pendampingan UKM melalui KKN tidak berhenti, harus kontinyu," katanya.
Baca juga: Pemkot Surakarta buka pameran produk UMKM di Paris selama sebulan
Ia menilai UMKM harus diberikan perhatian lebih mengingat sektor ini memiliki kontribusi besar terhadap perekonomian nasional. Pihaknya mencatat jumlah UMKM pada sektor ekonomi kreatif di Indonesia hingga saat ini sebanyak 64,19 juta UMKM. Dari total tersebut kontribusinya terhadap produk domestik bruto (PDB) sebesar 61,7 persen atau senilai Rp85 triliun pada tahun lalu.
"Namun angka segitu bagi saya masih terlalu kecil," katanya.
Ia mengatakan sektor ini mampu menyerap sebesar 97 persen dari total tenaga kerja di Indonesia dan mampu menghimpun 60,4 persen dari total investasi.
Ia juga mengapresiasi kreativitas kepala daerah baik bupati maupun wali kota yang terus mendampingi UMKM agar naik kelas.
"Saya lihat kemarin video mas Gibran (Wali Kota Surakarta) di Paris, saya merinding. Dengan begitu barang diketahui, dikenal, dibeli. (Melalui pameran) mereka (konsumen) jadi tahu beli di mana," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Rektor UNS Jamal Wiwoho mengatakan akselerasi penguatan ekosistem digital dari kota hingga desa menjadi kunci upaya percepatan pemulihan dan peningkatan daya saing ekonomi.
"Peran UMKM sangat besar dalam pemulihan ekonomi Indonesia. Saat ini ada sekitar 64,2 juta UMKM di Indonesia yang mampu menyerap 97 persen tenaga kerja," katanya.
Baca juga: Dukung UMKM di Semarang, Grab-Ovo bersama Mitra 10 gelar Pasar Rakyat
Baca juga: Tingkatkan daya saing, Pemkab Kudus bangun "Omah UMKM"