Solo (ANTARA) - Sejumlah aturan dari pemerintah mempengaruhi penjualan tiket kereta api (KA) pada periode Lebaran 2022 di Daop VI Yogyakarta.
"Sebetulnya tiket mudik sudah mulai dijual pada H-45 Lebaran. Namun pada minggu pertama dan kedua untuk penjualan tiket masih biasa," kata Manager Humas KAI Daop VI Yogyakarta Supriyanto di Solo, Rabu.
Selanjutnya, usai ada pengumuman syarat mudik, dikatakannya, mulai ada kenaikan penjualan tiket sejak minggu ketiga bulan April 2022.
"Pemerintah mengeluarkan surat edaran melalui Kementerian Perhubungan, salah satunya ada syarat booster. Kalau sudah booster tidak perlu menunjukkan skrining hasil negatif. Kalau baru dua kali vaksin pakai minimum hasil negatif tes antigen yang berlaku 1x24 jam," katanya.
Selain itu, dikatakannya, calon penumpang juga boleh menggunakan hasil negatif tes usap yang berlaku selama 3x24 jam.
Baca juga: Kedatangan penumpang di Semarang mulai meningkat
Namun yang baru satu kali vaksin wajib tes usap dengan hasil negatif. Sedangkan yang belum vaksin sama sekali wajib membawa surat keterangan dari rumah sakit pemerintah dan hasil negatif tes usap.
"Munculnya aturan anak usia 6-17 tahun yang sudah vaksin dua kali tidak wajib menunjukkan skrining berdampak pada bertambahnya lagi penjualan tiket KA," katanya.
Sementara itu, pihaknya mencatat puncak kedatangan penumpang di Daop VI sebelum Lebaran akan terjadi pada Jumat (29/4) yang mencapai 15.065 penumpang. Dari total tersebut, 3.533 di antaranya turun di Stasiun Solobalapan.
Selanjutnya, pada Sabtu (30/4) jumlah penumpang turun sebanyak 14.026 penumpang dengan 3.426 di antaranya turun di Stasiun Solobalapan.
Pada Senin (1/5) data menunjukkan angka kedatangan penumpang juga masih cukup tinggi, yakni sebanyak 12.122 penumpang dengan 2.862 di antaranya turun di Stasiun Solobalapan.
Baca juga: Kedatangan penumpang KA di Stasiun Purwokerto mulai meningkat
Baca juga: Kereta Rel Listrik Solo-Yogyakarta segera perpanjang rute ke arah timur