1.934 warga Banyudono Boyolali divaksinasi penguat cegah kasus COVID-19
Boyolali, Jateng (ANTARA) - Sebanyak 1.934 warga Kecamatan Banyudono, Boyolali, Jawa Tengah, telah divaksinasi penguat (booster) untuk mencegah penularan kasus COVID-19 di wilayah itu.
"Sebanyak 1.934 warga masyarakat di Kecamatan Banyudono, Minggu (20/3), telah divaksin dosis ketiga atau penguat," kata Kepala Puskesmas 2 Kecamatan Banyudono, Febti Nila Utami dalam kegiatan vaksinasi penguat 150 sasaran di Balai Desa Dukuh Banyudono Boyolali, Senin.
Jumlah tersebut, kata Febti, masih bertambah dengan disuntik vaksin penguat untuk 150 warga pada Senin ini, sehingga masyarakat yang belum vaksin dapat segera melakukan vaksinasi. Pelaksanaan vaksinasi tidak hanya untuk masyarakat Kecamatan Banyudono, akan tetapi di luar daerah juga dapat melakukan vaksinasi di Puskesmas Banyudono 2.
Masyarakat khususnya di wilayah Banyudono segera dapat melakukan vaksinasi penguat kemudian yang belum melaksanakan vaksin baik dosis pertama dan kedua segera mengikuti di Puskesmas. Atau mendaftar melalui bidan desa, jadi pelaksanaannya di desa ada dan di puskesmas juga ada.
Bagi masyarakat Kecamatan Banyudono yang membutuhkan vaksin penguat bisa langsung mendatangi Puskesmas Banyudono 1, Puskesmas Banyudono 2 atau di Puskesmas terdekat pada jam kerja pada pukul 08.00 - 14.00 WIB. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Boyolali melalui Puskesmas menyediakan vaksin penguat dengan merek AstraZeneca.
Sementara itu, Camat Banyudono Jarot Purnomo mengatakan kegiatan vaksinasi penguat (booster) di Balai Desa Dukuh Kecamatan Banyudono Boyolali yang merupakan lanjutan kepada masyarakat setelah melaksanakan vaksinasi dosis pertama dan kedua.
"Hal ini, melaksanakan sesuai anjuran pemerintah masyarakat yang sudah vaksinasi primer dilanjutkan vaksinasi ketiga atau penguat," kata Jarot.
Jarot mengakui memang pada awal-awalnya masyarakat ada keengganan terkait vaksinasi penguat karena ada isu vaksin ketiga itu sakit dan lain-lain. Namun, atas kebersamaan semuanya antara TNI, Polri, Pemkab Boyolali termasuk puskesmas yang selalu memberikan edukasi kepada masyarakat.
Pada kenyataannya vaksinasi penguat tidak sakit, memang ada reaksi sehari dua hari dan akhirnya cepat sembuh. sehingga, masyarakat yang mengikuti vaksin penguat semakin meningkat terbukti dilaksanakan di Desa Dukuh Banyudono ini.
"Saya tetap mengimbau masyarakat yang belum divaksinasi penguat untuk hadir secara langsung di Puskesmas 1 atau 2 di Banyudono agar ketahanan tubuh semakin baik dari COVID-19," katanya.
Sementara itu, kegiatan vaksinasi penguat di Boyolali hingga kini sebanyak 50.926 sasaran. Dinkes akan terus kebut vaksinasi penguat dengan cara pendataan melalui pemerintah desa.
Cakupan vaksinasi primer dosis pertama sudah mencapai 853.1446 sasaran atau 102 persen dari 835.772 warga yang menjadi sasaran vaksinasi COVID-19. Vaksinasi dosis kedua dan ketiga masing-masing sudah mencakup 93,95 persen dan 9,64 persen dari total sasaran.
"Sebanyak 1.934 warga masyarakat di Kecamatan Banyudono, Minggu (20/3), telah divaksin dosis ketiga atau penguat," kata Kepala Puskesmas 2 Kecamatan Banyudono, Febti Nila Utami dalam kegiatan vaksinasi penguat 150 sasaran di Balai Desa Dukuh Banyudono Boyolali, Senin.
Jumlah tersebut, kata Febti, masih bertambah dengan disuntik vaksin penguat untuk 150 warga pada Senin ini, sehingga masyarakat yang belum vaksin dapat segera melakukan vaksinasi. Pelaksanaan vaksinasi tidak hanya untuk masyarakat Kecamatan Banyudono, akan tetapi di luar daerah juga dapat melakukan vaksinasi di Puskesmas Banyudono 2.
Masyarakat khususnya di wilayah Banyudono segera dapat melakukan vaksinasi penguat kemudian yang belum melaksanakan vaksin baik dosis pertama dan kedua segera mengikuti di Puskesmas. Atau mendaftar melalui bidan desa, jadi pelaksanaannya di desa ada dan di puskesmas juga ada.
Bagi masyarakat Kecamatan Banyudono yang membutuhkan vaksin penguat bisa langsung mendatangi Puskesmas Banyudono 1, Puskesmas Banyudono 2 atau di Puskesmas terdekat pada jam kerja pada pukul 08.00 - 14.00 WIB. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Boyolali melalui Puskesmas menyediakan vaksin penguat dengan merek AstraZeneca.
Sementara itu, Camat Banyudono Jarot Purnomo mengatakan kegiatan vaksinasi penguat (booster) di Balai Desa Dukuh Kecamatan Banyudono Boyolali yang merupakan lanjutan kepada masyarakat setelah melaksanakan vaksinasi dosis pertama dan kedua.
"Hal ini, melaksanakan sesuai anjuran pemerintah masyarakat yang sudah vaksinasi primer dilanjutkan vaksinasi ketiga atau penguat," kata Jarot.
Jarot mengakui memang pada awal-awalnya masyarakat ada keengganan terkait vaksinasi penguat karena ada isu vaksin ketiga itu sakit dan lain-lain. Namun, atas kebersamaan semuanya antara TNI, Polri, Pemkab Boyolali termasuk puskesmas yang selalu memberikan edukasi kepada masyarakat.
Pada kenyataannya vaksinasi penguat tidak sakit, memang ada reaksi sehari dua hari dan akhirnya cepat sembuh. sehingga, masyarakat yang mengikuti vaksin penguat semakin meningkat terbukti dilaksanakan di Desa Dukuh Banyudono ini.
"Saya tetap mengimbau masyarakat yang belum divaksinasi penguat untuk hadir secara langsung di Puskesmas 1 atau 2 di Banyudono agar ketahanan tubuh semakin baik dari COVID-19," katanya.
Sementara itu, kegiatan vaksinasi penguat di Boyolali hingga kini sebanyak 50.926 sasaran. Dinkes akan terus kebut vaksinasi penguat dengan cara pendataan melalui pemerintah desa.
Cakupan vaksinasi primer dosis pertama sudah mencapai 853.1446 sasaran atau 102 persen dari 835.772 warga yang menjadi sasaran vaksinasi COVID-19. Vaksinasi dosis kedua dan ketiga masing-masing sudah mencakup 93,95 persen dan 9,64 persen dari total sasaran.