Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus berkomitmen mewujudkan pelayanan publik pada sektor transportasi umum yang aman, nyaman, dan terjangkau bagi masyarakat.
"Tujuan dioperasikannya BRT Transjateng adalah untuk mempermudah pergerakan manusia di kawasan aglomerasi. Selain itu juga memberikan pelayanan transportasi yang murah, nyaman, dan aman, yang aman ini sangat penting," kata Sekretaris Daerah Pemerintah Provinsi Jawa Tengah Sumarno di Semarang, Jumat.
Sekda menyebutkan BRT Transjateng dirancang sebagai moda transportasi massal yang tidak hanya mendukung mobilitas warga di aglomerasi, namun juga mengurangi polusi udara yang berasal dari asap kendaraan bermotor, serta menekan kepadatan lalu lintas kendaraan pribadi di jalan raya.
Baca juga: Ganjar luncurkan BRT Transjateng rute Semarang-Grobogan
Berdasarkan survei dari Dinas Perhubungan Jateng, pengguna layanan Transjateng sebagian besar adalah kaum perempuan yaitu sebanyak 75 persen.
Selain itu, 46,39 persen merupakan pengendara pribadi yang beralih menggunakan kendaraan umum Transjateng.
Transjateng selama ini, lanjut Sekda, telah beroperasi di beberapa kabupaten/kota dan kehadirannya bukan hanya memberikan pelayanan kepada pekerja di kawasan industri yang tidak dilalui kendaraan umum, melainkan juga pelajar serta masyarakat umum yang melakukan perjalanan di kawasan aglomerasi.
"Berbicara mengenai aglomerasi, secara konsep adalah memberikan pelayanan transportasi, termasuk untuk masyarakat yang akan menuju kawasan industri. Tidak sedikit kawasan industri tidak dilintasi kendaraan umum sehingga negara harus hadir dengan mengoperasikan Transjateng untuk memberikan pelayanan transportasi yang murah, aman, dan nyaman," ujarnya.
BRT Transjateng yang beroperasi sekitar pertengahan Juli 2017, didasarkan beberapa pertimbangan, salah satunya dengan tidak mengabaikan keberadaan masyarakat yang selama ini menjalankan aktivitas transportasi umum di jalur BRT.
"Pemprov Jateng turut melibatkan mereka demi tetap menjaga keberlangsungan aktivitas ekonomi mereka. Bahkan, dengan beroperasinya Transjateng, telah mendorong pengelola kendaraan umum lainnya berbenah supaya menjadi transportasi umum yang nyaman dan aman," kata Sekda.
Hingga saat ini Pemprov Jateng telah mengoperasikan enam koridor dari tujuh target koridor BRT Transjateng.
Enam koridor tersebut adalah Semarang-Bawen, Semarang-Kendal, Semarang-Gubug via Godong, Purwokerto-Purbalingga, Kutoarjo-Borobudur, Solo-Sumberlawang-Sangiran, sedangkan koridor ketuju yaitu Solo-Sukoharjo-Wonogiri akan dibangun sekitar 2023.
Baca juga: Ganjar luncurkan Transjateng Purworejo-Magelang-Temanggung
Baca juga: BRT Transjateng Semarang-Kendal diluncurkan, pelajar bayar Rp2.000