Ketua PWI Jateng: Wartawan harus membalas sikap respek pemangku kepentingan

Semarang (ANTARA) - Ketua Persatuan Wartawan Indonesia Provinsi Jawa Tengah Amir Machmud NS menyatakan sudah selayaknya wartawan memberikan karya jurnalistik terbaik sebagai sikap respek kepada pemangku kepentingan (stakeholders).

"Kehadiran Bapak dan Ibu dalam peringatan Hari Pers Nasional di sini menunjukkan sikap respek institusi kepada PWI, kepada media. Sudah seharusnya kita juga respektif," katanya ketika memberi sambutan peringatan HPN Tingkat Jawa Tengah di Gedung Pers Semarang, Rabu.

Sikap respek tersebut juga ditunjukkan para pemangku kepentingan dengan memberi dukungan dalam penyelenggaraan Uji Kompetensi Wartawan (UKW) yang diprakarsai PWI Jateng.

Baca juga: Presiden Jokowi: Kritik dari pers sangat penting

Selain Dinas Kominfo Jateng, dukungan tersebut diperoleh dari PT Semen Gresik Pabrik Rembang yang sudah lima kali berpartisipasi dalam penyelenggaraan UKW.

Hadir dalam acara tersebut Sekda Provinsi Jateng Sumarno, akademisi, anggota DPRD Jateng dan Kota Semarang, Forkopimda Jateng, Forkopimda Kota Semarang, ketua lembaga dan instansi, utusan BUMN, pengusaha, pengurus PWI, dan undangan lainnya.

Amir, yang juga penulis sejumlah kumpulan puisi, itu menyatakan, "Tanpa cinta tak mungkin hadir di sini. Tanpa cinta tidak mungkin menyelenggarakan acara sekhusyuk ini. Tanpa cinta tak mungkin menggaungkan eksistensi PWI Jateng kepada masyarakat”.

Dengan cinta, katanya lagi, PWI menggalang kemartabatan. Dengan cinta pula, PWI   Jateng  mencoba memperlihatkan eksistensi organisasi.

Peringatan HPN Tingkat Jateng di Gedung Pers Jalan Tri Lomba Juang No. 10 Kota Semarang tersebut memang lebih meriah dan dihadiri banyak tamu, bahkan puluhan kursi yang disiapkan di halaman Gedung Pers juga terisi penuh.

Puluhan karangan bunga dari berbagai organisasi dan perseorangan juga menyesaki halaman dan bagian depan Gedung Pers.

Semalam pada acara khotmil Quran telah dibagikan santunan kepada 20 anak yatim, sedangkan pada Rabu giliran janda wartawan yang memperoleh tali asih.

Baca juga: Dewan Pers: Dibutuhkan hak cipta jurnalistik atasi feodalisme digital