Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nurul Ghufron menjelaskan mengenai harta kekayaannya yang mengalami kenaikan sejak menjabat sebagai pimpinan lembaga antirasuah tersebut.
"Merespons pemberitaan tentang LHKPN (Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara), perlu saya sampaikan pertama saya terima kasih atas perhatiannya dan berbangga atas pengawasan dan kontrol publik yang sudah berjalan baik terhadap aparat negara berdasarkan LHKPN. Semoga bermanfaat untuk menjaga integritas penyelenggara negara contohnya dalam hal ini kepada saya," kata Ghufron dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis (2/12).
Ia menjelaskan bahwa asetnya kebanyakan tanah dan bangunan yang dibelinya dari lelang negara.
"Biasanya, terhadap objek yang sudah lelang ke-3 atau harga likuidasi sehingga harga pembeliannya relatif murah. Selanjutnya, saya renovasi dan saya jadikan rumah atau indekosan, kadang saya jual kembali setelah renovasi atau kadang saya renovasi untuk usaha indekosan," ungkap Ghufron.
Ia mengaku memiliki tiga indekosan yang berlokasi di Jember, Jawa Timur, dengan total sekitar 70 kamar.
"Masa COVID-19 ini income-nya relatif turun tetapi dalam pelaporan LHKPN saya laporkan bukan saja sebagai harga pasar rumah, namun saya laporkan sebagai rumah indekosan yang nilainya bisa menjadi dua kali lipat dari harga belinya," kata dia.
Selain itu, Ghufron juga memiliki usaha kolam pancing yang luasnya sekitar 1 hektare.
"Saya juga punya usaha kolam pancing luasnya lebih dari 1 hektare. Untuk usaha ini di masa COVID-19 masih bertahan sehingga kenaikan LHKPN tersebut lebih karena penyesuaian nilai harta dari masa perolehan dengan saat sekarang ketika saya laporkan dalam LHKPN," ujar Ghufron.
Sebagaimana pengumuman LHKPN dari laman https://elhkpn.kpk.go.id diakses Kamis (2/12), Ghufron memiliki total kekayaan Rp13.489.250.570 yang dilaporkannya pada 2020, sementara harta kekayaan yang dilaporkannya pada 2019 senilai Rp9.230.857.661 atau naik sekitar Rp4,25 miliar.
Adapun rincian harta kekayaannya pada 2020, Ghufron memiliki 13 tanah dan bangunan senilai Rp11.080.000.000, alat transportasi Rp297.000.000, harta bergerak lainnya Rp162.769.600, surat berharga Rp500.000.000, kas dan setara kas Rp2.706.880.970, dan harta lainnya Rp121.600.000.
Namun, Ghufron juga melaporkan memiliki utang Rp1.379.000.000. Dengan demikian total harta kekayaannya senilai Rp13.489.250.570.
Sementara untuk harta kekayaannya pada 2019, Ghufron tercatat memiliki 12 bidang tanah dan bangunan senilai Rp8.220.000.000, alat transportasi Rp472.000.000, harta bergerak lainnya Rp137.977.500, kas dan setara kas Rp982.880.161.
Ia juga tercatat memiliki utang senilai Rp582.000.000 sehingga total kekayaan yang dilaporkannya pada 2019 senilai Rp9.230.857.661.
Berita Terkait
Nurul dan Assegaf jadi Denok Kenang Kota Semarang 2023
Rabu, 17 Mei 2023 23:23 Wib
Pelajar MI Nurul Huda Demak antusias ikuti vaksinasi
Jumat, 25 Maret 2022 7:53 Wib
KPK: Santri itu DNA-nya antikorupsi
Senin, 14 Februari 2022 13:25 Wib
Maura sempat ngobrol dengan Mayong sebelum meninggal
Selasa, 25 Januari 2022 14:44 Wib
Putri Nurul Arifin & Mayong meninggal dunia
Selasa, 25 Januari 2022 9:55 Wib
Atap kelas roboh, MTs Nurul Huda Temanggung terpaksa gelar PTM di rumah warga
Senin, 17 Januari 2022 15:14 Wib
KPK berkomitmen bongkar dugaan "orang dalam" Azis Syamsuddin
Jumat, 8 Oktober 2021 16:52 Wib
Pegawai nonaktif KPK: Pernyataan Nurul Ghufron penafsiran pribadi
Jumat, 6 Agustus 2021 15:47 Wib